Pages

Rabu, 28 Juli 2010

I will be here

Tomorrow morning if you wake up
and the sun does not appear
I will be here
If in the dark, we lose sight of love
Hold my hand, and have no fear
'Cause I will be here

I will be here
When you feel like being quiet
When you need to speak your mind
I will listen
And I will be here
When the laughter turns to cryin'
Through the winning, losing and trying
We'll be together
I will be here

Tomorrow morning, if you wake up
And the future is unclear
I will be here
Just as sure as seasons were made for change
Our lifetimes were made for these years
So I will be here

I will be here
And you can cry on my shoulder
When the mirror tells us we're older
I will hold you
And I will be here
To watch you grow in beauty
And tell you all the things you are to me
I will be here

I will be true to the promise I have made
To you and to the One who gave you to me

Tomorrow morning, if you wake up
And the sun does not appear
I will be here
Oh, I will be here.

~Steven Curtis Chapman

Note :
Salomo Silitonga,
Terima kasih telah memperkenalkan padaku lagu yang sangat indah baik musik dan liriknya ini untuk aku nikmati selamanya...

Senin, 26 Juli 2010

Marah atau Sedih?




“Bunda marah sama aku, ya?” tanya Aliya malam tadi ketika saya sedang membaca sebuah buku sambil menemani Aliya belajar di kamarnya.

Saya menghentikan aktivitas membaca dan melihat kearah Aliya. Aliya pura-pura asyik menekuri buku pelajarannya, namun akhirnya Aliya mengangkat wajahnya dan menatap saya.

Saya tatap wajah kecilnya, mata sipitnya, poninya yang jatuh menutupi sebagian wajahnya, bibir mungilnya yang sering membuat saya takjub dengan kalimat-kalimat yang keluar dari sana. Saya menikmati semuanya sambil terus berpikir sesungguhnya kemana maksud pembicaraan Aliya kali ini.


Jumat, 16 Juli 2010

Ketika Bunda (Sangat) Bete



Rabu, 14 Juli 2010
Pukul 03.03 dini hari

Entah apa yang membangunkan saya pagi ini, tiba-tiba saya terbangun dan sulit untuk kembali memejamkan mata. Seketika kembali benak saya dipenuhi bayang-bayang dan rasa rindu yang menyesakan dada. Rasa yang beberapa hari ini tak mampu saya redam, sehingga menimbulkan konflik dalam bathin saya, bahkan dalam kehidupan saya.

Saya dapati Aliya tidur disamping kiri saya.
Suami? Entah dimana. Mungkin tertidur di ruang tv atau lebih mungkin dia masih marah dengan sikap saya sore tadi terhadap gadis kecil kami Aliya.

Saya betulkan selimut Aliya yang tersingkap. Saya usap keningnya. Saya pandangi wajah mungilnya yang damai saat tertidur. Teringat kembali perlakuan saya terhadap Aliya sore tadi. Terbayang kembali pelakuan saya padanya beberapa hari ini.


Minggu, 11 Juli 2010

Surat Rindu untuk Ananda




Kepada
Ananda tercinta,
Alifa Nadella Ayudhitta

Malam ini adalah malam ketiga setelah kepergianmu meninggalkan kami untuk menuntut ilmu di pesantren. Suasana rumah terasa sepi tanpa kehadiranmu.

Aliya adikmu, tak henti-hentinya menangis karena kehilanganmu. Bunda bisa merasakan bagaimana pilunya perasaan adikmu saat ini, karena sesungguhnya Bundapun merasakan hal yang sama. Pap berkali-kali mengingatkan Bunda ketika dilihatnya Bunda termenung dengan mata yang berkaca-kaca.

Sungguh berat sekali berpisah denganmu, sayang. Tidak ada hotel berbintang yang bisa menggantikan perasaan nyaman saat tidur disisimu dan adikmu. Tapi Bunda harus kuat. Bunda harus mengalahkan perasaan rindu karena kamu pergi untuk menuntut ilmu.


Web Statistics