Pages

Selasa, 27 Desember 2011

mengapa harus ada hari ibu?

Baiklah! meski sudah telat hampir seminggu, toh akhirnya saya harus bicara juga... Begini. Mungkin banyak yang bertanya2, mengapa disaat semua orang sibuk rame2 menuliskan status di fesbuk, twitter dan bbm dengan kalimat cinta dan terima kasih buat para ibu pada tanggal 22 Desember kemaren, namun kenapa saya justru hanya diam saja? Sebenernya saya tau, hari kamis tanggal 22 Desember kemaren itu adalah hari ibu. Tapi bagi saya sendiri, --yang emang udah gak punya ibu-- hari tersebut gak punya artinya apa2. Dan actually, saya juga gak ngarepin Adel dan Aya mengucapkan selamat hari ibu sambil menghujani saya dengan peluk dan cium sebagai tanda terima kasih mereka. Gak! saya gak ngarepin sama sekali. 

Rabu, 14 Desember 2011

bertualang dengan Tintin


Finally, semalem [actualy gw bikin postingan ini hari sabtu, 10 Desember, tapi baru sempet sekarang publishnya] gue nonton juga film The Advanture of Tintin. Film yang sejak mulai ditayangkan di bioskop ini bikin gue ngitung2 hari, kapaaaann punya waktu untuk bisa menontonnya... Dan akhirya kesempatan itu datang juga. Uh, legaaa...



Kamis, 08 Desember 2011

gara2 ma' icih

Lo tau ma' icih? Entah mengapa beberapa hari belakangan ini gue sering banget denger tentang dia. Semua orang, [biasanya para cewek] asik membicarakan perempuan yang satu ini. Terus terang, gue sendiri baru denger namanya. Itu pun saat nama ma' icih disebut2 dalam siaran sebuah radio dalam perjalanan menuju ke kantor di suatu subuh.


Kejadian pun berulang. Suatu hari saat perjalanan pulang kantor, lagi2 gue denger nama perempuan itu disebut2. "lo lagi di bandung ya? nemu ma' icih gak?" kata seorang abegeh berseragam SMA. Aduuuuuhhh.... siapa sih diaaaaa? Mengapa ketenaran ma' icih ini melebihi kondangnya Syahrini? Hhmmmm.....atau kah jangan2 ma'icih ini juga sempet minta tanda tangannya Akang David Beckham tempo hari? Tapi si Akang bukan membubuhkan tanda tangannya tepat di dada seperti Syahrini, namun di bagian lain tubuh ma'icih yang lebih privat?? **digeprak sapu**

Rabu, 07 Desember 2011

buku, buku, buku......

Ada yang bikin gue semangaaaaaatt banget hari sabtu kemaren. Bukan karena hari sabtu adalah hari terakhir masuk kerja. Bukan juga karena hari sabtu kemaren masih terhitung tanggal muda. Bukan juga gara2 sejak pagi gue mengucapkan "Salaaammmm Super!" **harap dibaca dengan kalem penuh berwibawa dan intonasi penekanan di akhir kata 'salam' seperti pak mario** dengan semangat kepada tiap orang yang gue temui. Bukan...


Cuma satu alasannya. Karena seusai pulang kerja, gue bakal mengunjungi Indonesia Book Faiiiiirr....! HOREEEEEEEE...!!!! **hallooooo... kok mendadak hening sih?** Emang biasa aja yah? gak istimewa gituh?? Yah, tak apalah... meski bagi kalian mengunjungi pameran buku bukan merupakan sesuatu yang istimewa, tapi bagi gueeee... rasanya kaya' anak kecil yang diajak jalan2 ke pasar malem yang banyak mainannya itu loh... he'eh kaya' gitu rasanya... sueneeeeeenngg banget! :)



Senin, 21 November 2011

mati ide!

Sudah lebih dari beberapa minggu ini gue mati ide. Gue gak tau mau nulis apa. Kadang, gue suka iri banget dengan para blogger yang bisa kontinu menulis di blognya. Seakan ide mereka menulis gak habis2. Mengaliiiiirr... terus! Sedangkan bagi gue, saat ini gue sedang dihadapkan dengan situasi paling mengerikan yang pernah gue alami yaitu kepala kosong, blank dan gak punya ide sama sekali mau nulis apa. Mata gue hanya bisa menatap layar komputer, tapi ide yang diharapkan bakalan muncul sama sekali gak mampir. Dan yang lebih mengerikan lagi, yaitu saat gue gak sempet dan gak punya waktu buat membuka blog. Padahal saat itu di kepala gue banyak ide yang meledak2 untuk bisa gue tuangkan dalam tuliskan. Kalau sudah begini, banyaaaak banget postingan yang tertunda bahkan beberapa ide terbengkalai. Uh!


Kamis, 03 November 2011

jatuh cinta [lagi]


Gak salah memang jika orang bilang kalo jatuh cinta itu sejuta rasanya, karena saya pernah merasakan gimana rasanya saat panah2 asmara tersebut menancap tepat di hati saya. Dan sekarang, saya -ehem-kembali mengalaminya. Jatuh cinta. Wuaaahh... seketika dunia saya berbunga2. Semarak warna warni.

Sungguh, saya tergila2 dengan lelaki ini. Sulit buat saya memendam pesona yang terpancar darinya hingga dengan sadar sesadar2nya lalu saya, yang sudah umur segini, **peringatan: awas! kalo dibaca setua ini** dengan suka rela dan tanpa paksaan sedikit pun menyerahkan hati saya padanya meski usia kami terpaut jauh sekali. Ah, tak apalah. Toh di jaman sekarang pasangan beda usia tak lagi dipandang orang aneh. Lagi pula jika ada yang memandang kami dengan sinis, saya benar2 gak peduli.

Jika ada yang bilang saya ini mudah jatuh cinta, gak juga. Justru saya ini orangnya pemilih. Jika saya tak benar2 jatuh cinta, saya tentu tak mau menggenggam tangannya, mengelus ringan kepalanya, mengusapnya lembut, mendekap bahkan menciumnya demikian rupa. Malahan, -sebenarnya ini rahasia- dia adalah bahan fantasi saya nomor satu beberapa bulan belakangan ini. ^_* 

Mungkin ada yang bertanya, apa sesungguhnya yang membuat saya begitu menyukainya? Terus terang, senyumnya. Sumpah! itu saja. Ketika dia membalas kerlingan dan godaan saya dengan senyuman manisnya, itulah yang membuat awal pertama kali hati saya tersihir olehnya. Saya merasa mendapat sambutan. Saya merasa begitu diinginkan.

Senyuman. Ya! Semua berawal dari senyuman yang kemudian membuat saya benar2 mabuk kepayang. Hingga suatu ketika tanpa saya sadari saya pun menghabiskan malam dengannya dan terbangun pagi2 sekali di ranjang saya dengan sosok dia di sisi kiri sedang menatap mesra saya. Ah, dia memang benar2 pintar bikin pipi saya memerah demikian rupa!

Sebenarnya ini rahasia yang gak mau saya ceritakan, tapi berhubung blog ini sudah seperti buku harian saya maka pada kenyataannya saya tetap harus menulisknya di sini. Saya tau, apa yang saya lakukan ini bakal bikin iri banyak perempuan. Tapi yah udahlah... ngapain juga cape2 mikirin mereka. Malahan saya berbaik hati ngasih foto2 kemesraan kami berdua meski bakal bikin envy kalian semua. Yah, setidaknya sebagai bukti bahwa saya gak asal ngomong. Nih, foto2nya... aaaaaaand don't be jealous girls!

Senin, 31 Oktober 2011

gara-gara suami kedua



Pagi2 pas nyampe kantor, apa lagi yang biasa gue lakukan kalo bukan buka blog, dan begitu liat data di stat counter, gue rada bertanya2 dalam hati, kok banyak sekali kunjungan dua hari kemaren di blog gue. Asli! gue heran. Apalagi tujuan mereka datang ke blog gue rata2 seragam, yaitu menuju postingan gue yang judulnya saat kopi bercerita. Duh! ada apa ini?? 


Dan begitu gue teliti lagi dari mana mereka bisa pada mendarat di sana, akhirnya gue menemukan satu titik terang, ternyata mereka meng klik satu link yang terdapat di twitter hingga akhirnya mereka bisa tiba di blog gue. Iya, twitter!! Loh kok bisa? karena logikanya, selama ini gue gak pernah membuat link untuk promosikan blog gue dimana pun. Berdasarkan dari kasus inilah, maka gue mulai mengutak utik komputer buat cari fakta kaya' Detektif Stella Bonasera tiap menangani kasus pembunuhan rumit dalam CSI : New York. Gue cari menggunakan search di twitter dengan menggunakan kata yang berhubungan dengan kopi. Setelah berkali2, akhirnya terdamparlah gue di sebuah akun milik @penikmatkopi. Di foto profilnya terlihat seseorang yang sedang tidur telentang di hamparan kopi. Wuaaah, siapa diaaaa...?



Senin, 24 Oktober 2011

pancake for breakfast

Minggu pagi, saya agak bingung mau bikin apa buat sarapan. Begitu saya liat di lemari persediaan, ternyata saya bener2 gak punya bahan yang bisa saya masak buat dijadiin sesuatu, mengingat dua minggu ini saya gak pernah belanja. Tapi tiba2 Aliya ngasih ide. "Buat pancake aja, Nda". Aha! Iya, ya... kenapa gak bikin pancake aja. Saya pun mulai ngacak2 lemari. Dan ternyata bahan2 untuk membuat pancake tersedia. Pasti kalian terus berujar, "katanya udah dua minggu gak belanjaaaaa..." gitu kan? Nah, itu diaaa...! Saking mudah untuk membuat hidangan ini, hingga bahan2nya pun mudah di beli di warung dekat rumah. Malahan nih, saya aja pake 1 butir telur terakhir yang tersisa di lemari es saya. :)



saat kopi bercerita

Sejak kemunculannya untuk pertama kali, gue udah jatuh hati banget dengan program2 di TV lokal ini. Nama stasiunnya adalah Kompas TV. Dan salah satu acara yang paling gue suka yaitu Coffee Story yang dibawakan oleh Adi Taroepratjeka. Uh! meski namanya agak sedikit ribet buat gue lafalkan, akan tetapi cara Mas Adi Taroepatjeka membawakan acara tersebut sama sekali gak ribet. Dia mampu membuat gue menikmati tiap alur kisah kopi secara santai mulai dari produksinya sampe kopi tersebut tersaji dalam sebuah cangkir dan siap untuk dinikmati.


Acara Coffee Story ini rutin ditayangkan setiap hari Rabu. Acaranya sendiri memuat informasi mengenai berbagai jenis kopi yang dihasilkan oleh para petani kopi di Indonesia. Gak cuma itu, Mas Adi Taroepratjeka juga membahas produk2 kopi olahan yang diproduksi secara lokal, baik dari berbagai jenis kopinya, pengemasannya, berbagai variasi pengolahannya yang beragam baik yang diproduksi secara rumahan maupun pabrik, sampe menyambangi warung2 kopi di pelosok Indonesia.



Selasa, 18 Oktober 2011

bikin pastry yuk!


Pada tau pastry kaaaann...?! itu tuh, kue yang adonannya berlapis2 kalo kita gigit... isinya juga macem2, ada yang manis dengan isi selai kacang, selai nenas, strawberry dll. Biasanya untuk pastry yang manis diberikan taburan gula pasir di atasnya sebelum dipanggang untuk membedakan dengan pastry yang asin. Sedangkan untuk pastry yang asin isinya juga macam2, bisa sosis, daging asap, daging cincang, ikan tuna, keju dll. Pokoknya tergantung selera deh.

Senin, 17 Oktober 2011

perempuan hebat





Saat ini, rasanya sudah gak aneh lagi liat perempuan pekerja. Bahkan dari data yang pernah gue baca, sekitar 70 persen ibu di Indonesia adalah pekerja. Nah, dari dulu... jauh di sudut hati gue yang paling dalam, tersimpan keinginan yang besar buat bisa berhenti kerja dan pengen banget  rasanya gue bisa jadi ibu rumah tangga biasa. Mengurus rumah, anak, suami dan lain2 dengan damai tanpa harus pikiran gue terbagi pada kerjaan kantor. Memang sih, sejak menikah dan melahirkan dua putri, status ibu rumah tangga telah melekat pada diri gue. Tapi yang gue maksud ibu rumah tangga disini adalah gue bener2 total dalam waktu, pikiran dan tenaga pada pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.



Jumat, 07 Oktober 2011

hari penuh air mata



Pas matahari sedang beranjak naik, saat burung2 berkeciap berloncatan dari satu ranting ke ranting yang lain, saat gue denger teriakan Yu' Irah tukang sayur berteriak "sayuuuuuuuuurrr...!" menjajakan dagangannya dengan lantang dan tepat ketika dentingan mangkok tukang bubur kacang ijo mulai sayup2 terdengar diantara deru mobil dan motor yang melintas, tau2 Lisa nimpuk gue pake beginian...








Kamis, 29 September 2011

saat rindu datang [mengebu-gebu]


Cintaku adalah anak panah yang mengembara, yang menerbangkanmu menjelajah jalan dan hutan2 tak bernama~


Hari ini, tiba2 aja kangen sama dia...
Kangen sama ketawannya,
Kangen sama obrolannya,
Kangen sama 'nasehat'nya,
Kangen kalo dia lagi cemberut,
Kangen kalo dia lagi ngambek,
Kangen kalo dia lagi curhat,
dan,
Kangeeeeen banget saat2 kami berdua.... eeeemm, tidur bersama.
Saat ini lagi ngapain yah, dia?

ketika aliya sakit


Ini perbincangan antara gue dan Aliya hari Selasa kemarin kira2 pukul 10 pagi.










Senin, 26 September 2011

somasi


Setelah hiatus cukup lama dari aktifitas bloging hampir nyaris sebulan, akhirnya hari ini gue mulai posting lagi. Gak tangung2 dua postingan sekaligus. **dasyaaaaaatt....!** Dan di hari pertama gue kembali posting di blog ini, yang seharusnya disambut dengan gegap gempita dan teriakan mengelu2kan gue, ternyata harus dinodai dengan berita yang tidak mengenakan. Berita apa? Pasti kalian bertanya2. Baiklah, cepat atau lambat, toh akhirnya kalian akan tau juga. Entah itu dari pemberitaan media massa atau langsung dari pengacara gue. Teman... gue akan melayangkan surat somasi.

lasagna


Untuk makanan yang satu ini Adel suka banget, makanya pas libur kemaren, Adel ngajakin untuk bikin makanan kegemaran dia ini. Tapi dengan catatan.... "aku yang masak ya, Bun..." Oke deh, yuk kita buka kulkas, racik bahannya and.... let's cooking!




Bahan :











Sabtu, 20 Agustus 2011

resep yang menyesatkan

Udah lama gue gak update blog ini. Ada kali udah sekitar dua mingguan. Rekor banget deh! Biasanya gak ampe seminggu tangan gue udah gatel pengen nulis. Beda banget!

Sebenernya banyak banget ide yang muncul dan pengen ditulis. Pengen banget posting sesuatu yang udah jauh2 hari dirancang, tapi karena terlalu banyak ide yang bermunculan dan pengen dituangin, ujung2nya gue bingung mau nulis yang mana dulu. Akhirnya gue cuma bisa bengong sampe beberapa jam di depan komputer dan terakhir, gak melakukan apa2 sama sekali.


Jumat, 05 Agustus 2011

sebuah lagu [buat buka puasa]





dengerin lagu ini hati berasa disayat2 silet trus dikucurin jeruk nipis, ditambahin daun kemangi trus dipepes buat buka puasa ntar sore... -___-


Jumat, 29 Juli 2011

ke[tidak]pedulian



>Gak ada yang lebih membuat lo merasa bersalah, selain ketika lo keluar dari sebuah restoran mahal dengan perut kenyang, lalu tak sengaja melintasi seorang bapak tua penjual kacang rebus yang dagangannya belum laku seikat pun saat lo berjalan menuju parkiran mobil. Mungkin lo gak perlu merasa demikian bersalah jika malam itu lo melewati gerobak dagangannya dalam kondisi perut lapar. Paling gak, lo bakal mengeluarkan beberapa duit ribuan untuk membeli seikat kacang rebusnya, lalu memakannya dalam perjalanan pulang ke rumah dengan perasaan bangga karena ngerasa udah bisa berbagi rejeki hari itu.

Tidak juga yang ini.

Yang ketika setiba lo di rumah, kemudian direpotkan oleh beberapa tas belanjaan berlogo sebuah departement store ternama karena tak cukup kedua tangan lo untuk menjinjingnya saat turun dari mobil, lalu lo dihadapkan oleh kenyataan bahwa ternyata di tempat berbeda, anak seorang pembantu yang bekerja di rumah lo merengek pada ibunya agar dibelikan seragam baru karena rok yang dipakainya sejak kelas 4 itu telah kurang ajar memperlihatkan hampir sebagian pahanya.

Sabtu, 23 Juli 2011

sixth sense?


Kalo kalian pikir gue pengen cerita tentang film the sixth sense yang dibintangi sama Bruce Willis, maaf........ kalian salah!




Kalo kalian pikir kali ini gue mau cerita tentang sedikit hal2 yang serem, kalian gak sepenuhnya salah....




Kalo kalian berpikir prolog ini udah mulai mengganggu, berarti gue yang salah.....





Kalo saat ini sudah terlintas dalam pikiran kalian untuk ngelempar gue pake sendal, coba pada istighfar kalian semua...!!




Kalooo............ hehehe, oke deh... langsung aja dibaca ya, gan!




Begini ceritanya,

Sejak Adel pulang ke rumah untuk liburan, gue, Adel dan Aya selalu tidur bareng satu ranjang. Hari pertama, kedua, ketiga ampe ketujuh, setiap malem kami lewati biasa aja. Maksudnya biasa disini yaitu Aya dan gue selalu tidur paling duluan lalu disusul Adel berjam2 kemudian. Mungkin karena di pondok Adel memang terbiasa tidur diatas jam 10 malem sedangkan gue dan Aya sebelum jam sembilan aja kadang udah pules.

Suatu hari Adel cerita ke gue bahwa semalam dia mendengar suara orang berkelahi di depan rumah kami. Terang aja gue gak percaya dan gak hanya gue doang yang gak percaya, Aya dan Pap juga. Lalu hari berikutnya Adel cerita lagi, kali ini dia bilang kalo dia denger suara tangis perempuan. Waktu gue tanya siapa? Adel menggeleng. Gue tanya dimana? Adel bilang arah suaranya dari depan rumah kami [lagi]. Dan seperti yang sudah2, gue juga [tetep] gak percaya begitu juga yang laen.



Selasa, 19 Juli 2011

musikalisasi puisi




AKU INGIN
Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada.




**sayang musikalisasi ini gak bisa di posting di wordpress... -__-

Sabtu, 16 Juli 2011

pesta



Terus terang, gue tuh paling males banget kalo dapet undangan pesta. Mau pesta pernikahan, pesta sunatan apalagi pesta ulang tahun. **emang ada hari gini yang ngundang pesta ulang tahun?** Uh! kalo boleh milih sih, mending gue gak dateng deh. Apa alasannya? yaaahh... rasanya males aja gitu. Kaya' gini nih, harus milih2 baju yang pantes buat dipake ke sana, lalu pilih2 sepatu yang mana biar matching sama tasnya belom lagi musti dandan yang ngabisin waktu ampe sejam... ah, pokoknya ribet deh. Naaahh... kalo kita bisa pake baju santai kaya' mau ke pantai untuk datang ke pesta, gue pertimbangkan deh... :P




Selasa, 12 Juli 2011

liburan yang 'berkesan'

Liburan sekolah emang baru aja usai. Dan sekali lagi, gue gak bisa ngajak Adel dan Aya buat liburan jauh2. Jangankan liburan ke luar negeri kaya' orang2, mau liburan nyebrang pulau aja gak bisa. Bukan hanya karena saya gak punya duit, tapi ada sebab2 lain yang awalnya sama sekali gak gue duga, eh terjadi.

Akhirnya kami memutuskan pergi ke Bandung. Ya, ya, ya..... gue tau, pasti kalian bertanya2 kenapa harus Bandung yang menjadi tujuan liburan kali ini? Hehehe... yang pasti karena jaraknya deket dan yang lebih penting sih, karena murah! Dan kebetulan juga pas kami ke Bandung disaat musim liburan sekolah baru dimulai, jadi selama di Bandung kami gak ngerasain tuh yang namanya macet.


Kamis, 23 Juni 2011

adel vs aya



Jangan pernah punya pemikiran jika memiliki anak cewek semua trus rumah terlihat damai dan tentram sesuai dengan simbol perempuan yang selama ini terkenal dengan kelemahlembutannya. Jangan yah! karena hal itu gak berlaku di rumah gue. Apalagi memasuki musim liburan kaya gini, wiiihh..... pokoknya gak jauh beda kaya punya setengah lusin anak cowok. **kaya' nya mereka pengen kesetaraan gender kali yah!**


Kenapa gue bisa ngomong gitu?? karena sejak Adel pulang ke rumah buat liburan, perselisihan2 antara Adel dan Aya selalu terjadi. Sebentar2 gue denger Aya nangis trus ngambek. Sebentar2 ngeeekk... sebentar2 ngeeekk......! aduuuuuhh sampe pegel gue dengerinnya.


Kalo gue dengerin duduk persoalannya sih, sebenernya berawal dari masalah2 yang sepele kok. Adel pengen mengajarkan Aya supaya lebih mandiri... kaya' membuang sisa2 makanan di piringnya ke dalam tempat sampah sebelum diletakan di tempat cuci piring, lalu ngingetin Aya yang lagi doyaaaann banget maen sepeda keliling perumahan tengah hari bolong, trus ngingetin Aya yang suka banget makan cemilan sambil tiduran.... dan lain2.




Senin, 20 Juni 2011

bermula dari rasa iri



Sebenernya semua ini berawal dari rasa iri. Iri sama kalian yang tempat tinggalnya terkenal dengan sentral buah duriannya, hingga nama kotanya sampe disebut2 di belakang buah durian dan gak cuma digandengkan dengan bika ambon atau markisa doang. Iri sama kalian yang bisa menikmati buah durian sepanjang musim. Iri karena buah tersebut bisa dibeli dengan harga murah dan sudah pasti rasanya gak mengecewakan. **lirik Elisa**

Gue, disini, cuma bisa ngebayangin doang. Ngebayangin kapan lagi bisa makan durian seenak makan durian yang pernah gue makan di tempat kalian. Ngebayangin kapan lagi gue bisa berburu durian ampe ke pelosok2 di kota kalian buat nyari durian yang enak seperti yang pernah ayah gue lakukan dulu saat kami berkesempatan tinggal di kota kalian.



Selasa, 14 Juni 2011

harap2 cemas

Ya! sesuai dengan judulnya, sudah dua minggu ini gue harap2 cemas. Harap2 cemas menunggu sesuatu. Eh, jangan pada salah sangka dulu yah! Gue tuh cemas menungguin buku pesanan gue. Ceritanya gini, dulu gue pernah baca sebuah novel sastra karya Marianne Katoppo yang berjudul Raumanen.

Awalnya gue gak tertarik sama sekali buat baca novel tersebut. Jangan kalian membayangkan sebuah novel dengan sampul yang menarik macam novel2nya Marga T, Mira W dan V. Lestari. Usir jauh2 bayangan itu! Nih, gimana mau tertarik? yang mau gue baca itu adalah sebundel kertas fotokopian. Itu juga fotokopian pinjeman dari Tantri yang selanjutnya gue fotokopi lagi. Jadi, kebayang kan gimana gue harus memicingkan mata saat membacanya. Bahkan beberapa kalimat harus gue kerengin dulu pake pulpen biar bisa jelas kebaca. Hah? gak ngerti kereng?? Itu tuuuhh... kaya warna spidol yang baru beli. Belinya di toko buku Edy deket kantor Kecamatan. Pokoknya sebelom Polsek Kebon Jeruk deh kalo naek mikrolet. Fyi, ngomong2 deket2 situ ada warung bakso yang enak banget... Jaman gue SMA dulu, kalo pulang sekolah pasti gue mampir kesana sama Tuti temen sekelas yang juga temen rumah gue. Hhmm... gue yakin si Sisca sama adek gue dulu pacarannya pasti kesana deh. Iya kan, Sis?? Ngakuuuu..!! **halaaahh!! makin ngelantur...**



Jumat, 27 Mei 2011

kangen atau rindu

Duh, kangen banget nih!
Kangen nulis di blog ini. Kangen berkunjung lalu berlama2 disini.
Dan gue juga rindu sama kalian juga. **ehm, masih ada gak yah yang mengunjungi blog ini? apalagi gue udah lama banget gak pernah publish postingan baru??**

Kalian kangen juga gak sama gue, btw? Jangan2 kalian gak merindukan gue sama sekali yah. Justru gue aja yang keGRan merasa dirindukan oleh kalian....

Wih! cape juga bolak balik nulis kata kangen dan rindu dari tadi. Kok tiba2 jadi kepikiran sama dua kata itu deh. Oke, gue bahas sedikit makna dasar dari kata kangen dan rindu menurut gue, bukan menurut kakek J.S. Badudu yah, apalagi Om Anton Hilman. ;P


Sebenarnya apa sih beda kangen dengan rindu? Eemmm.... bentar gue search di kamus dulu.

Nah, udah ketemu nih! Definisi kangen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ingin sekali bertemu. Sedangkan pengertian kata rindu punya dua arti yang kurang lebih memiliki makna yang sama yaitu : 1. sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu. 2. memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu.
Gak salah memang jika selama ini gue membahasakannya sebagai 'rindu'. Karena lebih lengkap, booo....!


Lalu apa perbedaan kata rindu dengan rindu sekali?

Gue lebih suka memilih kata rindu, karena lebih luas dan tak terbatas. Sedangkan kata rindu sekali, mempunyai arti rasa rindu yang cuma sekali. **hehehe...... jangan dengerin!**


Trus, gimana dengan kata rindu dan rinduuuuuuuuuu??

Lagi2 gue tetep pilih kata rindu yang simpel itu dari pada kata yang kedua, sebab kata rinduuuuuuuuuu biasanya terjadi karena salah ketik. Awalnya pengen mengetik kata rindu tapi tanpa sebab yang jelas jari tengah tangan kanan menekan tuts huruf u kelamaan jadi deh huruf u terketik berkali2.

Lalu, bagaimana kalo mau menuliskan rasa kangen dan rindu yang tak tertahankan dalam bentuk tulisan? Kalo gue sendiri sih, lebih senang menuliskan 'sangat rindu' jika rasa kangen dan rindu yang gue rasakan udah sampe ubun2.

Udah ah... sebelum kalian bosen dan muntah di depan muka gue **ngomong2 gue jual ember buat nampung muntahan lo kok!**, maka gue akhir saja pembahasan kata kali ini. Oia perlu diingat, cara penulisan disini memang tidak dimaksudkan formil. Jadi kalo tidak sesuai EYD
ya memang disengaja. Bweeeeeeeeeeee :P --> sorry, neken huruf e nya kelamaan...

Finally, aku persembahkan lagu sangat rindu ini buat kamu (semua) yang kangen sama aku.
Oke! gak pake cuci muka lagi, langsung dengerin aja yah.....

Hah? gak kedengeran suaranya?? di klik dooooooonngg....! itu tuuuuhh, yang gambar segitiga! masa gitu aja gak ngerti...

Jumat, 13 Mei 2011

ketika Aya dan Adel menulis


Sore menjelang pulang kantor kemaren, gue dapet sms dari Aya. Isinya permintaan maaf Aya karena dua hari sebelumnya gue marahin dia. Sebenernya bukan masalah yang besar banget sih hingga akhirnya bikin gue marah sama Aya. Semua berawal saat hari pertama Aya libur sekolah selama tiga hari kemaren. Nah, menjelang tengah hari gue telepon Aya di rumah untuk ngingetin Aya makan dan tidur siang.

Sekali, dua kali telepon gue gak diangkat, gue masih open minded, percaya kali aja Aya gak denger. Begitu panggilan ketiga, keempat, kelima, ketujuh dan ampe pada hitungan belasan kali... akhirnya gue meradang juga. Tau dong khawatirnya gue kaya apa?



Gak abis akal karena telepon gue gak diangkat sama Aya, akhirnya gue hubungin pak Sukri, satpam yang hari itu tugas jaga. Dari pak Sukri gue tau kalo ternyata Aya sedang main sepeda keliling2 perumahan dengan temannya tengah hari bolong!!. Makin meradanglah gue. Bukan kenapa2, waktu gue berangkat kerja pagi harinya, gue udah wanti2 ke Aya agar dia mengisi waktu liburnya dengan belajar karena ulangan kenaikan kelas udah di depan mata.


Selasa, 03 Mei 2011

posting lagi aaaahh.....

Sungguh! gue gak bisa menahan untuk gak menulis, padahal gue udah sesumbar mau menutup blog ini. Eem... sebenernya bukan menutup sih, rencananya blog ini bakal gue pindahin. Dan saat ini rencana tersebut belum bisa terwujudkan karena gue masih bingung menentukan nama untuk blog gue kelak.

Dan karena ide menulis sudah berloncatan di kepala gue maka gue posting juga akhirnya.
So, selamat membaca....

suku Indonesia


Di ruang Fitness.

Setelah hampir lima menit ngobrol tanpa tau nama masing2, akhirnya Eva (begitu dia memperkenalkan namanya) wanita yang gue kenal saat nunggu kelas pillates kemaren sore bertanya ke gue.

“lo orang apa, Vo?” katanya sambil menatap lekat seakan dengan menatap wajah, kesukuan gue mudah ditebak.

Gue menghela napas panjang. Jujur gue rada risih jika seseorang yang baru kita kenal menanyakan kesukuan gue. Bukan , bukan karena gue malu menyebutkan daerah asal para nenek moyang gue tapi lebih karena gue males menjabarkannya.

“gue, hmm… orang Indonesia” jawab gue.

Bukanya merasa puas dengan jawaban gue, Eva malah justru bertanya lebih jauh lagi tentang suku ‘Indonesia’ yang baru aja gue sebutin. Dari wajahnya gue bisa membaca keheranan dirinya atas jawaban gue. Mungkin dia seolah melihat gue gak ubahnya seperti anak TK yang menuliskan semangka di kelompok sayur2an. Dan selamat! gue berhasil bikin cap bego dijidat gue sendiri di hari pertama perkenalan gue dengan Eva.

Jumat, 29 April 2011

mohon diri...

Sudah beberapa hari ini langkah saya maju lalu mundur... maju lagi, mundur lagi, begituuuuu terus.... Bukan, saya bukan sedang nari poco2, bukan juga sedang latihan baris berbaris. Yang maju mundur itu adalah niat saya. Niatan untuk menutup blog ini. Ya, menutup blog ini untuk selamanya!!

Yeeeeee.... jangan lantas pada mangap gitu dong, ntar kemasupan laler loh. Dan kamu yang di pojok sana! jangan nangis meraung2 begitu..... ih, malu kan.

Sudahlah, jangan pada sedih.... masih banyak kok blog2 bagus yang lebih bermutu yang bisa kalian kunjungi. Gak seperti blog saya ini yang isinya cuma gerutuan2 saya saban hari karena iri sama kehidupan sukses orang laen.


Selasa, 26 April 2011

sahabat


Gue jadi inget, kalo gak salah sekitar dua minggu yang lalu saat gue terima telepon dari seorang sahabat gue, sebut saja namanya Rio, setelah saling menanyakan kabar mulailah Rio memuji gue yang dianggapnya sebagai teman yang paling baik yang pernah dia punya. Kemudian Rio mulai membandingkan gue dengan teman kami yang lain.



"lo tuh beda, Vo!"
katanya "gak kaya temen kita yang laen, yang gak pernah telepon sama sekali, eh begitu telepon tau2 ujungnya minjem duit juta2an".


Gue ngerti siapa teman yang dimaksud Rio. Bukan, bukan karena gue bisa ngeramal makanya gue bisa nebak. Oke gue ngaku deh, sebenernya Vera
(namanya gue samarin) yang dimaksud Rio tersebut awalnya bermaksud minjem duit ke gue tapi karena gue bukanlah orang kaya raya yang memiliki simpanan ratusan juta di bank maka gue menyarankan Vera buat minta tolong ke Rio.


Selasa, 19 April 2011

'?' (tanda tanya) menurut gue

Masih malam minggu kemaren. Setelah ngabisin duit cuma buat dapet sebuah mug doang, akhirnya kami memutuskan untuk nonton di XXI. Udah lama kaya'nya gue gak nonton pelem di bioskop, biasanya sebulan sekali pastilah ada satu dua pelem yang gue tonton. Awalnya pengen nonton Adele Blanc sec, tapi Adel protes, dia gak suka judulnya. Hihihi... lucu juga. Akhirnya kami putuskan untuk nonton pelem indonesia yang judulnya ? (tanda tanya).

Sempet ragu juga pada awalnya waktu memutuskan untuk menonton pelem ini apalagi denger2 pelem ini banyak dikecam oleh banyak kalangan tapi dari pada kami nonton kuntilanak kesurupan akhirnya kami beli juga tiket untuk pelem ? (tanda tanya) ini.




mengalahkan diri sendiri

Gue jadi inget dua minggu yang lalu saat Aya merengek ke gue minta izin buat jalan2 bareng temennya ke mall saat sekolahnya libur empat hari. Jelas aja gue gak ngasih, apalagi begitu gue tau maksud kepergian ke mall bareng temen2nya tersebut.

"mau maen t*mezone, Bun..." gitu rengeknya yang langsung gue sautin dengan "Gak, gak! pokoknya gak boleh".

Sebenernya gue gak ngelarang Aya buat pergi bareng temen2nya, cuma gue gak setuju aja jika mall yang jadi tujuan mereka. Sebenernya banyak alesan kenapa gue gak ngizinin Aya buat pergi kesana dan gue rasa semua ibu juga setuju dengan penolakan gue ini. Apalagi buat maen tim*zone! cuma ngebuang duit doang, gak ada manfaatnya sama sekali.

Mulai deh gue ngoceh tentang kekhawatiran gue yang gak mengijinkan Aya buat pergi sampe dampak buruknya permainan2 yang ada di t*mezone. Wajah Aya merengut ampe mulutnya tinggal secomot karena keinginannya gak gue diturutin. Seketika Aya ngambek. Untung ngambeknya langsung selesai begitu gue bilang, "nanti aja ya, sama Bunda..."



Kamis, 14 April 2011

hujan batu di negeri sendiri?




Pernah gak, suatu ketika seorang temen lo tiba2 menyatakan keinginannya buat pindah kewarganegaraan? Gue pernah. Bahkan gue pernah denger keinginan ini dari dua orang kawan gue. Alasannya, yaaaa.... kalo yang gue tangkep sih, biasanya mereka kecewa dengan negara kita ini. Mulai dari kecewa dengan segala birokrasi di negeri ini sampe kecewa dengan peluang kerja yang tersedia.

Salah satu temen gue yang kecewa tersebut namanya Aryo. Aryo adalah temen TK gue. **eh, bener ya, Yo? kita temen TK kan?** Nah perbincangan gue dan Aryo ini sebenernya udah lama. Cuma baru sekarang ini aja gue kepikiran untuk bikin sebagai bahan tulisan disini. Semoga Aryo gak keberatan chat antara gue dan dia gue bagi disini.



Rabu, 13 April 2011

diet yuk!



Terkadang suka sebel sama diri sendiri karena sama sekali gak bisa nahan rasa sedih yang ada di hati. Seperti pagi ini, begitu nyampe di kantor dan duduk di depan komputer sambil nunggu komputer loading, gue setengah mati menahan airmata di pelupuk mata agar gak jatuh bercucuran. Dan, bener banget! gue gagal. Akhirnya gue harus sibuk ngelap2 airmata biar gak menghalangi pandangan.


Jadi kebayang kan bahwa dalam waktu bersamaan tangan gue sibuknya kaya' apa? harus menghapus airmata yang terlanjur jatuh di pipi, neken2 tuts keyboard buat login ke komputer, ngelap ingus yang tiba2 aja keluar seiring jatuhnya air mata sambil tangan gak henti2nya narik2 tisu buat ngelap itu semua lalu mencampakannya ke dalam tempat sampah.


Tisu? ya, gak berasa ternyata udah hampir setengah pak gue ngabisin tisu hanya dalam waktu beberapa menit. Begitu gue lirik tempat sampah di kolong meja, tisu yang awalnya terlipat rapi berhelai2 di tempat tisu sekarang sudah pindah kuel2an memenuhi tempat sampah.


Ngeliat hal ini gue jadi semakin benci diri gue sendiri. Kok tiba2 gue jadi kontra sama greenpeace gini yah? Kalian tau kan tisu terbuat dari apa? terbuat dari serat kayu tumbuhan yang memiliki serat panjang kalo gue gak salah. Gue lirik lagi isi tempat sampah di kolong meja, sampah tisu gue dalam beberapa menit aja udah segitu, gimana kalo seharian? seminggu? sebulan? setahun? wuiiiiihhh.... jadi kebayang berapa banyak pohon yang harus di tebang hanya untuk buat tisu yang akhirnya cuma memenuhi tempat sampah gue doang.


Percuma aja dong selama ini gue udah diet plastik!
Diet plastik? eemm... diet plastik yang gue maksud bukan menghindari bahan plastik, melainkan mengurangi penggunaannya. Namun tetap dengan memakai bahan plastik yang aman buat makanan dan lingkungan kaya' tap..... thupp......... eh, gimana sih nulis tupperware?


Seperti yang pernah gue baca, ternyata menggunakan plastik sekali pakai sama sekali gak aman buat makanan dan lingkungan karena mengandung unsur monomer yang bisa memicu kanker. Ya, ya, yaaaa... gue emang kadang2 sok pinter, makanya jangan heran. Gue yakin kalian semua udah taulaaaahh..... tapi kalian tau gak, kalo plastik yang telah kita pakai butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai dengan tanah? Belom lagi kalo plastik itu dibakar, gas yang ditimbulkan bisa melahirkan efek rumah kaca.


Ayo dong sama2 kita ngurangi pemakaian plastik sekali pakai dan beralih dengan membawa wadah sendiri kaya' gini nih....


____iya, tuh sarapan gue tadi pagi____


Malah nih di supermarket langganan gue, kita bisa dapet diskon dan voucher jika kita membawa wadah sendiri saat belanja disana. Gak cuma itu, di cafe yang berlambang putri duyung dengan dua ekor yang terkenal itu juga kita bisa dapetin diskon jika kita bawa gelas sendiri dari rumah. Emang sih, keliatannya jadi gak keren banget... begitu nyampe di depan counter, nyebutin pesenan lalu nyodorin gelas yang kita bawa. Wew, berasa kaya' anak TK.


Jangan punya prasangka jelek dulu, gue tidak sedang promosi taperwer kok. Dan gue juga bukan distributor taperwer, jadi gue gak menyarankan lo semua untuk rame2 pake wadah plastik merk itu. apa aja boleh, terserah lo deeeh..... hanyaaaa, coba pastiin bahwa wadah plastik yang dipake tersebut memang aman buat makanan dan lingkungan.


Mungkin diantara kalian masih ada yang berpikir bahwa usaha gue diet plastik (dan insyaoloh diet tisu) bakalan sia2 aja. Iya kan? Gitu kan??

HEI, KAMU!!! yang punya pikiran begitu, gue gak bakal ngomong banyak2 cuma mau bilang bahwa sejuta dimulai dari satu. Jadi, mulailah dari dirimu sendiri lalu pelan2 seru orang lain untuk bisa seperti kita.


Kalo yang gue terangin diatas ternyata masih gak mampu bikin lo semua pada jera, masih tetep beli bubur ayam pake styrofoam **sambelnya tiga sendok** dan beli air minum mineral pake kemasan botol plastik serta gemar operasi plastik, maka mungkin yang ini bisa bikin lo berpikir dua kali buat pake plastik sekali pakai...



lama material terurai :
  • kertas --> 2-6 bulan
  • kardus susu --> 5-6 tahun
  • kantong plastik --> 10-12 tahun
  • gelas sekali pakai --> lebih dari 20 tahun
  • nilon/wol --> 25 - 45 tahun
  • wadah plastik --> 50 -80 tahun
  • aluminium --> 80 - 100 tahun
  • styrofoam --> lebih dari 500 tahun


Lalu, sedih gue udah selesai?
Belom! karena gue jadi inget sama Aliyaa tadi, buku2 dan tasnya basah semua begitu nyampe sekolahan karena tempat minum l*ck & l*cknya gak tertutup rapet waktu gue masukin ke dalam tasnya. Karena kecerobohan gue, Aliyaa ke sekolah dengan bawa buku basah dan pake wadah kantong kresek sebagai tasnya.
**duh kepake juga deh kantong kresek**

Bunda minta maaf ya, Al....

Kamis, 07 April 2011

sebuah kisah di hari sabtu

Kejadian ini terjadi hari sabtu kemaren, saat kami pergi bareng2 ke resepsi pernikahannya Witha di tebet. Kenal Witha? Witha itu adalah... eeee jadi lupaaaa!! gue belom mempersilakan kalian masuk yah? mari2, silakan masuk... jangan malu2, anggap aja rumah sendiri.
Udah, udaaahh dipake aja sepatunya...



Iyaaa... ceritanya gini, sabtu kemaren si Witha akhirnya kawin. Yeeee... HOREEE!!! Jadi kami sebagai mantan temen2 sekantornya dulu dateng rame2 ke resepsi pernikahan dia buat makan siang gratis. **Lah, emang itu kan maskud kita dateng kondangan?** Nah, berangkatlah kami dari kantor sekitar jam sebelasan dengan dua mobil. Enem orang di mobil kantor dan mobil Ali ditumpangi oleh gue, Hera, Taufik dan tentunya Ali.


Masing2 dari kami datang dengan bawa amplop, karena denger2 nih, si Witha demen banget koleksi amplop, jadi kasian kan kalo datengnya rame2 tapi amplopnya cuma satu.


Setelah makan gratis dengan brutal ampe kenyang dan poto2 bentar sama penganten, kami pun akhirnya pamit yang lantas disambut dengan helaan napas lega oleh kedua orang tua mempelai.


Pas pulang inilah, tiba tiba seorang temen gue yang awalnya menumpang mobil kantor tiba2 minta pindah dan maksa pengen ngikut mobil si Ali. Seketika buyarlah kenyamanan kami berempat karena ketumpangan satu penumpang lagi. Dan orang yang paling merasakan dampaknya yaitu gue, bukan kenapa2, abis gue sebeeeell banget sama nih orang. Namanyaaaa... eem, sebutin gak ya? gue pakein insial aja yah! Namanya S*****. **Ugh, kok kaya' inisial nama kamu, darling...** Ya udah deh gue sebutin aja, namanya Satria.


Kenapa dan bagaimana gue bisa sebel sama dia, kaya'nya biar gue aja deh yang tau. Yang pasti dia ini seneeeenng banget ngusilin gue. Emang sih gue tau dia becanda, tapi lama2 kan gue eneg juga. Kalo udah begini, biasanya omongan gue udah gak ada manis2nya deh ke dia. Salah dia sih, kenapa selalu bikin gue kesel, jadi kalo dia udah ngajak ngomong yang ada gue udah berjarak trus pasang muka judes.


Tapi lama2, gue berpikir... kok kaya'nya kasian juga deh dia diperlakukan seperti itu. Karena pada dasarnya dia sebenernya baik, hanya aja kadang dia suka banget becandain gue justru di saat gue lagi gak pengen becanda. Nah, atas dasar itulah akhirnya gue terima dia ngikut mobil si Ali dan duduk di depan. Lalu, gue pun berusaha bersikap manis ke dia, gak judes seperti biasa.


Begitu udah duduk di dalem mobil langsung berasa panas banget karena cuaca siang itu memang sedang panas2nya. Sejuknya AC belom terasa, pokoknya sia2 deh, kaya' nyalain AC di ruang sauna, sama sekali gak berasa. Seketika mata gue langsung tertuju pada sekotak tisu yang ada di dashboard pas banget di depan si Satria. Karena gue inget pengen bersikap manis sama si Satria dan menyadari bahwa gue terlalu jahat sama dia selama ini, maka gue minta tolong ke dia untuk mengambilkan kotak tisu dengan suara yang sangat lembut persis miss indonesia kalo lagi ngomong...

"Bang Saaaaaatt... tolong ambilin kotak tisu dong!"



Gak tau apanya yang salah. Padahal gue udah manggil nama si Satria dengan lemah lembut kaya' manggil "sayaaaaaaaanngg....." gitu. Tapi entah kenapa, tetep aja niat baek gue selalu disalah artikan. Ah, cape deeeeehh....

Sementara panggilan sayang gue ke Satria tersebut bikin temen2 gue yang laen pada ketawa berjamaah gak pake perasaan, disusul kemudian satu persatu mereka saling berebutan minta tanda tangan gue.



little note :
Semalam, Santriwati Sakit Hampir Capai 100 Orang
mohon do'anya yaaa.. buat mbak Adel.


Selasa, 05 April 2011

jangan paksa gue...

Semalam ketika pas banget gue selesai ngolesin masker bengkuang ke muka, seorang temen menelepon gue. Dese ngomel2 ke gue gara2 udah beberapa hari ini sms dia gak pernah gue bales. Gak cuma sms, telepon dia juga gak gue angkat.

"Duh, Voooo... kau lagi kenapa? Sering kali smsku gak pernah dibalas".

Yah, gue akui kalo itu memang bener. Setiap dia sms, gue selalu gak balik sms dia. Seminggu yang lalu, kebetulan gue lagi gak punya pulsa. Dua hari yang lalu, waktu gue terima sms dia, pas banget kelas pilates gue dimulai dan begitu selesai, gue lupa mau ngebalesnya. Nah kalo yang kemaren tuh, kebetulan gue....... males.

Hah? Ooo... gak kok, sama sekali gue gak punya masalah sama dia. Gak alergi, apalagi dendam. Trus apa alasan gue? Yaahh.... semata2 karena gue bosen aja ngobrol sama dia.

Oke, oke.... gue tau, dia perlu tempat berbagi untuk menceritakan masalah yang sedang dia hadapi. Eemmm... sekali dua kali, that's finelah. Tapi kalo saban kali telepon trus yang diomongin cuma masalah diaaaaaaa mulu, yang ada gue sepet juga. Kan ada kalanya gue juga pengen didenger. Gue juga pengen cerita. Sebenernya selalu ada keinginan gue untuk ngomong, tapi lagi2 gue harus memendam keinginan gue tersebut dalam2, karena gue gak mungkin cerita tentang apa yang gue rasain.

Kalo gak curhatin masalah kehidupannya, dia terus2an ngomongin soal kerjaannya, maklumlah... dia baru mulai kerja, jadi semua pengalaman baru tersebut serba ingin diceritain ke gue. Fyi --> dese agen asuransi. Tapi kan gak bisa gitu juga dong... kalo seseorang dipaksa buat ngedengerin sesuatu secara terus menerus pasti bakal bosan juga kan?


Karena masker yang gue pake mulai kering dan gue takut retak2 kalo kebanyakan ngomong jadi gue hanya menanggapi obrolan dia singkat2, itupun dengan susah payah karena mulut gue gak bisa terbuka lebar.

Temen : "kemarin aku jadi ketemuan sama temen2 SMP kita, trus.... bla bla bla bla bla bla..."
Gue : "oke"
Temen : "aku juga sempet mampir ke rumah Yulia buat nawarin asuransi, tapi katanya... bla bla bla bla bla bla bla...."
Gue : "he-eh"
Temen : "besok aku mau ketemu orang nih, mudah2an dia closing ya?"
Gue : "ya, ya" **pintu kali, diclosing**
Temen : "ih, kau kok gak serius..... dicurhatin jawabnya singkat2 gitu!"
Gue : "ehm, sere gewe lege peke mesker neh... ter le gewe telepen lege deh".
Temen : "ya udah, aku tunggu ya..."
Gue : "oke!"

--Klik--


Lalu sejam kemudian, gue sama sekali gak balik telepon dia karena niat baik gue tersebut dikalahkan oleh kantuk yang luar biasa yang tiba2 menyerang gue. Wasalam.




Siang ini, temen gue tersebut kembali mengirimkan sms. Isinya singkat doang, "mana data Adel dan Aya? biar bulan ini aku bisa pasang pagar rumahku".

Hal pertama yang bikin gue sebel nerima pesen itu adalah gue berasa kaya dipaksa buat ngikut asuransi yang dia tawarkan. Padahal udah jauh2 hari gue jelasin ke dia bahwa gue udah ikut asuransi buat kedua putri gue. Dan yang jelas, gue gak suka dipaksa. Gak usah khawatir tentang pemahaman gue akan pentingnya asuransi deh, insyaoloh gue melek asuransi kok. Kalo gak percaya tanya aja langsung sama Pak Gunawan agen asuransi gue, sebelas tahun yang lalu gue yang telepon dia untuk dateng dan presentasi di depan gue, bukan sebaliknya.

Lalu hal kedua yang lebih mengganggu gue adalah informasi tentang keinginannya buat pasang pager rumahnya. Hebat kan? Udah maksa2 gue, sekarang gue dibebankan dengan masalah pager agar bisa berdiri mengilingi rumahnya. Yasalaaaamm... rumah gue aja gak berpager kok. Beneran!



Kalo mau jujur, sebenernya gue bangga melihat dia. Sungguh! Apalagi dengan prestasi dia yang telah berhasil menarik banyak nasabah untuk ikut asuransi yang dia tawarkan. Tapi masalahnya sekarang, haruskah hidup gue yang sudah serumit benang usut begini dibebani lagi dengan kalimat 'biar bulan ini aku bisa pasang pagar rumahku'. Itu sungguh gak adil dan jahat banget. Teror psikologis yang sangat ngeberatin kerja otak. Dan dia bener2 tau cara mengintimidasi gue. **belajar dimana?**

Maaf, gue udah mulai berlebihan dan mungkin kata2 gue terdengar sadis, tapi kalo sudah dihadapkan dengan kalimat tersebut di atas, biasanya pikiran bertanduk gue suka muncul : "emang urusan gue?!". Tapi, ya sudahlah... gue udah terlalu sinis dan banyak berprasangka. Ujung2nya, meski dengan berat hati, gue memutuskan buat ngebales sms temen gue tersebut dengan,

"bsk gw email. bye"






little note --> ingatkan saya besok2, agar tidak menulis saat suasana hati dan pikiran sedang tidak stabil. bahaya soalnya...

Jumat, 01 April 2011

hari pertama di kelas body pump


Kemaren sore gue dan suami abis jenguk seorang temen yang sakit di rumah sakit Pondok Indah. Namanya Mas S***i. Dia terserang stroke. Separuh badannya lumpuh gak bisa digerakin. Serem yah? Padahal usianya masih terbilang muda loh. Masih awal 40an. Tapi itulah, yang namanya penyakit gak pernah pilih2 orang, apalagi jika ditilik dari gaya hidup orang tersebut. Kami mengenal mas S***i sebagai orang yang giat dalam bekerja, malah cendrung workaholic. Rasanya waktu 24 jam dalam sehari itu kurang bagi dia. Bisa2nya dalam sehari dia bisa berada di dua ampe tiga tempat sekaligus. Pagi di Jakarta, siang di Surabaya dan malamnya sudah di Medan. Itulah mas S***i.


Begitu kami berdua tiba disana dan tanya2 kondisinya, Mas S***i langsung mengingatkan kami agar tidak lupa istirahat, olah raga dan selalu jaga asupan makanan meski usia masih muda. **muda??** Iya, iyaaaaa... gue udah 30 tahun. Ugh! oke deeehh... tambah 8 jadi 38. Puas??!! Trus Mas S***i juga bilang kalo order setahun gak akan ada artinya jika kondisinya sudah seperti dia saat ini. Terdengar suaranya bergetar saat dia bilang itu ke kami. Gue haru banget, pengen rasanya menitikan airmata saat denger Mas S***i ngomong gitu.


Akhirnya kamipun pamit setelah sekitar 15 menit berada disana. Sumpah! gue bener2 gak tahan. Sangking gak tahannya begitu lift yang membawa kami turun ke lantai dasar terbuka, buru2 gue lari nyari toilet. Gila! dari dateng gue nahan pipis. Pesan moral yang dapat dipetik yaitu pipis dulu sebelum jenguk temen sakit.

Oia, gue juga baru tau tadi setelah mas S***i cerita bahwa pemicu stroke gak selalu dari tekanan darah tinggi buktinya mas Sakri ketika terserang stroke tekanan darahnya justru rendah. Jadi yang menentukan adalah kadar lemak dalam darah yang tinggi sehingga memicu terjadinya stroke. **that explains, right?**


Anyway
, yang bikin gue tambah ngeri dengernya waktu mas S***i bilang bahwa beberapa hari sebelum terserang stroke, dia sempet ngalamin vertigo. Hah! Vertigo? itu kan sering mampir ke gue! Meski gak sering, tapi setaun sekali adalah dia dateng. Tuh... serem kan?



Karena alasan ketakutan itulah pada akhirnya sore ini gue terdampar disini. Di ruang fitnes ini, nunggu kelas dimulai tepat jam lima nanti. Dan ternyata gue datang disaat yang salah. Setelah absen cukup lama ternyata hari kamis sore kelas yang ada adalah kelas body pump. Tau body pump? itu tuuuuhh... yang latihannya pake alat2 barbell dan dumbel yang bisa di bongkar pasang. Nih kaya' gini nih.....



____saat temen2 yang laen menambahkan beban di kanan dan kiri barbell mereka, gue udah cukup puas cuma pake gagangnya doang yang mirip kaya linggis____



Kelas body pump ini baru beberapa bulan yang lalu dibuka di tempat fitnes gue ini, pantes aja gue gak tau. Ceritanya waktu gue mau naek lift ke ruangan fitnes di lantai tiga, karena sangking asiknya bbm-an sama tika dan adit ngebahas penipuan yang dilakukan oleh wanita berdada 'wah' **abaikan!** kepala gue ampe mau kejepit pintu lift. Untung aja tuh pintu lift ditahan sama cowok bertangan kekar. Wow! Belom selesai gue mengagumi otot2 tangannya lalu dia mempersilakan gue masuk. Begitu gue ngelangkahkan kaki kanan gue ke dalam lift, gue kesandung dan sukses kepala gue kepentok dinding lift. Jidat gue benjol. Sumpah, malu banget. Seketika itu perjalanan lift dari lantai dasar ke lantai tiga terasa sangaaaaatt lambaaaann....


Begitu nunggu waktu kelas dimulai, lagi2 gue cuma ngedeprok di pojokan sambil baca buku. Mau pemanasan lari2 di atas treadmill rasanya males. Pas lagi asik baca, tau2 ada yang negor gue, dia tanya apa gue udah lakukan stretching? Begitu gue angkat kepala dari buku yang gue baca lalu liat siapa yang ngajak gue ngomong, gue kaget stadium dua. Karena ternyata yang berdiri di depan gue adalah cowok yang menyelamatkan kepala gue dari jepitan pintu lift tadi. Dan yang tambah bikin kaget gue naek jadi stadium tiga adalah ternyata dia instruktur body pump gue! O-mai-got.... lengkap sudah kesan pertama di hari pertama kelas body pump gue, pasti yang ada dibenak dia, gue ini adalah cewek gendut, kutu buku pemalas yang doyan bbm-an dengan benjol sebesar telor puyuh nempel di jidat.



Begitu kelas dimulai, lima belas menit pertama keringet segede2 jagung meluncur dari dahi dan napas gue ngos2an.

Heh heh heh... ngomong2... heh heh heh... gue heh... belom pernah heh heh heh... ngerasain heh heh heh... paha gue heh heh... kheram bhaget... heh heh heh... khaya beginiiih... heh heh....

Aphaa lagi... heh heh... waktuh angkhat... heh heh heh... barbhel... heh heh... dhengan posisih... heh heh heh... sepertih... heh heh... iniiiiihh....


____picture from here____


Waktuh... eeeggh... nahek thurun... heh heh heh... dhengkhul ghue... eeggh... amphe bhunyi... egh... chekhot chekhot... heh heh heh... getooohh....

Shumpaaahh... heh heh heh... bhegetoh... eeegh... ghue... heh heh heh... phulang.... heh heh... ghue... heh heh heh... ghak khuat... heh heh... jhalaaaann... heh heh heh... kharenaah... eegghh... khakih ghue... heh heh heh... ghemeteraaann....



Nah gimana, udah cape bacanya? Aaaahh segitu aja capeeee.... Payah! Itu baru baca doang, gimana gue yang ngelakuainnya. Lagian enak aja lo semua tinggal baca sementara gue ngangkat2 dumbel sampe napas senen kemis begini.


Sempet2nya tuh instruktur tanya ke gue saat tangan gue pegang barbel dengan posisi sedang di atas kepala dan kedua kaki gue gemeteran, "miss, are you oke?". Oke apaan... gak liat nih, gue amsyong!! Tapi saat itu kepala gue cuma bisa ngangguk2.


Hhhhhhhhhh.... finally, sejam latihan gue lalui juga, meski sesudahnya buat ke ruang ganti gue harus jalan merangkak. Kelas selanjutnya ada kelas body combat. Gue pilih gak ikut.


____picture from here____

Lagian gue pikir2 nih, kalo cuma gerakan pukulan dan tendangan mah udah biasa laaaahh... karena ada kalanya ketika terdesak naluri pukulan dan tendangan reflek keluar sendiri. Right?
So, ada cowok iseng? TONJOK trus BACOK!!




Rabu, 30 Maret 2011

reunian West Jak

Berawal dari sekedar kongkow2 dengan temen2 lama di warung bakso milik pak Ded beberapa minggu lalu, akhirnya tercetuslah ide untuk mengadain acara gathering bersama. Tujuan yang dipilih adalah pantai Anyer, Banten. Maka berangkatlah kami kesana, Anyeeeeerr... here we go!!


Oia lupa.... fyi --> temen2 lama yang gue maksudkan disini adalah teman2 kantor di West Jak dulu. Masih gak ngerti yah? Sini, sini... gue jelasin. Dulu, kantor tempat gue bekerja sekarang ini hanya terdiri dari beberapa cabang. Untuk di Jakarta sendiri cabangnya cuma ada empat dan kami adalah para personil yang bekerja di cabang Jakarta Barat yang dipimpin oleh Pak Ded waktu itu. Lalu satu persatu para personil West Jak ini resign seiring waktu. Ada yang berkarir sendiri dengan menjadi distributor buku dan ada juga yang berkarir di perusahaan lain. Singkat kata, tinggal gue, Dhani dan Husin yang hingga sekarang tetep bertahan di perusahaan ini.


Gak bisa gue pungkiri, keakraban kami selama bekerja di cabang West Jak sangat erat satu sama lain. Hingga pada akhirnya ketika ada kesempatan bertemu tercetuslah ide untuk bikin wadah bagi semua mantan personil West Jak ini.


Lalu dipilihlah gue dan suami sebagai panitia dadakan. Gimana gak dadakan, jangka waktu sejak tercetusnya wacana ini hingga akhirnya terlaksana mepet banget, ujung2nya kami bedua musti bergulat dengan waktu. **yasalaaaaaamm...! pemakaian katanya bikin ambigu yah?!** Tapi syukurlah acaranya sendiri sukses dari keberangkatan, selama disana hingga kembali pulang, semua lancar gak ada kendala yang berarti.

Senin, 28 Maret 2011

mulai posting lagi nih! part 2


Gak heran kalo menilik cara gue makan akhir2 ini ditambah lagi udah lama gak pernah fitnes udah bisa ditebak apa yang bakal terjadi... Yak! bener banget. Gue tambah seksi...!!! **mulai gak tau diri** Ehm... okelah, meski agak berat, pada akhirnya gue harus akui bahwa berat badan gue naek. Tapi dikit doang kok. Bener! gak bo'ong.

Memang body gue gak seperti KD lagi sekarang, tapi kalo mau gue gambarkankan eeemm.... kira2 kaya' syahrini gitu deh... Segar, seksi daaaann bohay... **pembaca: bener2 gak tau diri nih yg nulis** Yeee... suka2 saya dong mau mendiskripsikan gue seperti apa, blog, blog saya... kok situ yang sewot!.

Dan ternyata perubahan pada diri gue tersebut gak cuma gue doang yang menyadarinya, ternyata teman2 gue di kantor pun merasakan perubahan tersebut. Pada awalnya sih gue seneng2 aja dengan adanya perubahan ini, sama sekali gak gue ambil pusing tapi lama2 kok ngeganggu juga yah.

Misalnya nih, beberapa pakaian gue akhirnya gak muat lagi gue pake trus gue mesti ngos2an begitu nyampe di lantai dua tiap menapaki anak tangga. Aaahh pokoknya gak nyaman banget deh. Dan lo tau apa yang terjadi pagi ini di kantor? Silakan lo liat sendiri lah... males gue ceritanya!!

mulai posting lagi nih!

Hai!
Apa kabar?

Panteskan gue memulai postingan kali ini dengan kalimat sapaan diatas? karena setelah gue sadari ternyata hampir seminggu lebih gue gak nyentuh2 blog ini, rasanya kangeeeeeenn banget. Pasti banyak yang bertanya2, kemana aja gue selama ini? **jiaaaaahh kaya banyak aja yg baca nih blog** Sebenernya gak ada alasan yang khusus sih, kenapa gue lama banget gak bikin postingan baru. Kalo dibilang lagi banyak kerjaan, gak juga tuh! yaaahh... tau sendiri laaahh, kerjaan rutin gue di kantor kan justru nulis blog, kalo tugas kantor sih gue kerjain disela2 nulis blog, itu pun sembari nyumpah2 dan ngedumel gak karuan, hehe...


Nah ketika pagi ini gue buka blog, masaoloooooohh.... tuh lantai berdebu! bahkan gonggo' mulai bersarang di beberapa sudut halaman. Hah? pada gak ngerti gonggo' yak?? itu tuuuhh.... spiderman! Gak cuma itu, ono noh! di halaman lima, di pojok deket jendela... baunya pesiiiiiing banget. Gue rasa si Sisca dateng kemari sambil bawa Bumi, jadi deh Bumi ngompol di mana2. Laen kali pakein pampers dong, Sis... masa nih blog baunya aduhai begini siiihh...


Eh tunggu, ternyata gak Bumi doang yang diajak kemari sama si Sisca, tuh! Zahra juga. Aiiiihhh matek!! **pingsan** Aduuuuhhh... abis deh buku2 koleksi gue di halaman 14 diacak2 Zahra. Gue bilangin nih, Sis... sepertinya Zahra berbakat banget jadi desain interior deh, tuh buktinya dari kecil bakatnya udah keliatan, gemar mindahin barang2 di blog gue.



Jumat, 18 Maret 2011

beban berat

Kira2 dua minggu yang lalu, Yulia minta bantuan ke gue. Ceritanya, dia minta tolong dibuatin desain lebel buat merk baju hasil produksinya. Alamaaakk...!! kenapa minta hal yang mustahil sama gue? Gue kan gak punya keahlian dalam bidang itu. Gue gak ngerti desain grafis sama sekali. Gue coba menolak permintaan Yulia, bukannya apa2.... gue takut dia kecewa jika kemudian gue malah nyodorin desain yang gak sesuai harapan dia. Malah buang2 waktu kan? Tapi Yulia tetep kekeh minta dibikinin.


Demi menjunjung tinggi rasa persahabatan, akhirnya gue iya-in juga permintaannya. Lagian selama ini gue banyak banget dibantu Yulia, sering kali saat gue butuh bantuan dia, trus hanya dalam hitungan detik, dia langsung menyatakan kesanggupannya memenuhi permintaan gue. Selain itu, gue juga sama sekali gak kepengen si Yulia nganggap gue seperti kacang lupa sama kulitnya. **dese jago banget kalo nyindir pake pantun, booo...**


Tapi gue gak nyangka sama sekali ternyata jawaban 'iya' pada Yulia itu bikin gue kalang kabut sendiri. Gimana gak, sudah seminggu berlalu sejak permintaan Yulia ke gue tapi ironisnya gue sama sekali belom bikin apa2. Mungkin karena gak ada kabar dari gue, akhirnya Yulia sms kembali ngingetin gue, pake embel2 ASAP lagi dibaris terakhir. Ugh...



Web Statistics