Pages

Senin, 21 November 2011

mati ide!

Sudah lebih dari beberapa minggu ini gue mati ide. Gue gak tau mau nulis apa. Kadang, gue suka iri banget dengan para blogger yang bisa kontinu menulis di blognya. Seakan ide mereka menulis gak habis2. Mengaliiiiirr... terus! Sedangkan bagi gue, saat ini gue sedang dihadapkan dengan situasi paling mengerikan yang pernah gue alami yaitu kepala kosong, blank dan gak punya ide sama sekali mau nulis apa. Mata gue hanya bisa menatap layar komputer, tapi ide yang diharapkan bakalan muncul sama sekali gak mampir. Dan yang lebih mengerikan lagi, yaitu saat gue gak sempet dan gak punya waktu buat membuka blog. Padahal saat itu di kepala gue banyak ide yang meledak2 untuk bisa gue tuangkan dalam tuliskan. Kalau sudah begini, banyaaaak banget postingan yang tertunda bahkan beberapa ide terbengkalai. Uh!


Kamis, 03 November 2011

jatuh cinta [lagi]


Gak salah memang jika orang bilang kalo jatuh cinta itu sejuta rasanya, karena saya pernah merasakan gimana rasanya saat panah2 asmara tersebut menancap tepat di hati saya. Dan sekarang, saya -ehem-kembali mengalaminya. Jatuh cinta. Wuaaahh... seketika dunia saya berbunga2. Semarak warna warni.

Sungguh, saya tergila2 dengan lelaki ini. Sulit buat saya memendam pesona yang terpancar darinya hingga dengan sadar sesadar2nya lalu saya, yang sudah umur segini, **peringatan: awas! kalo dibaca setua ini** dengan suka rela dan tanpa paksaan sedikit pun menyerahkan hati saya padanya meski usia kami terpaut jauh sekali. Ah, tak apalah. Toh di jaman sekarang pasangan beda usia tak lagi dipandang orang aneh. Lagi pula jika ada yang memandang kami dengan sinis, saya benar2 gak peduli.

Jika ada yang bilang saya ini mudah jatuh cinta, gak juga. Justru saya ini orangnya pemilih. Jika saya tak benar2 jatuh cinta, saya tentu tak mau menggenggam tangannya, mengelus ringan kepalanya, mengusapnya lembut, mendekap bahkan menciumnya demikian rupa. Malahan, -sebenarnya ini rahasia- dia adalah bahan fantasi saya nomor satu beberapa bulan belakangan ini. ^_* 

Mungkin ada yang bertanya, apa sesungguhnya yang membuat saya begitu menyukainya? Terus terang, senyumnya. Sumpah! itu saja. Ketika dia membalas kerlingan dan godaan saya dengan senyuman manisnya, itulah yang membuat awal pertama kali hati saya tersihir olehnya. Saya merasa mendapat sambutan. Saya merasa begitu diinginkan.

Senyuman. Ya! Semua berawal dari senyuman yang kemudian membuat saya benar2 mabuk kepayang. Hingga suatu ketika tanpa saya sadari saya pun menghabiskan malam dengannya dan terbangun pagi2 sekali di ranjang saya dengan sosok dia di sisi kiri sedang menatap mesra saya. Ah, dia memang benar2 pintar bikin pipi saya memerah demikian rupa!

Sebenarnya ini rahasia yang gak mau saya ceritakan, tapi berhubung blog ini sudah seperti buku harian saya maka pada kenyataannya saya tetap harus menulisknya di sini. Saya tau, apa yang saya lakukan ini bakal bikin iri banyak perempuan. Tapi yah udahlah... ngapain juga cape2 mikirin mereka. Malahan saya berbaik hati ngasih foto2 kemesraan kami berdua meski bakal bikin envy kalian semua. Yah, setidaknya sebagai bukti bahwa saya gak asal ngomong. Nih, foto2nya... aaaaaaand don't be jealous girls!
Web Statistics