Pages

Selasa, 25 September 2012

saya sayang kalian semua...

Banyak alasan kenapa gue gak pernah mau lagi memiliki hewan peliharaan. Kalo musti gue tulis disini satu persatu, gue yakin postingan ini tebalnya bakal setebal kitab undang2 hukum pidana lengkap edisi pertama punya bokap gue.

Namun dari sekian banyak alasan, setelah gue ringkas, sekarang cuma tinggal lima sebab kenapa gue tak mau lagi kembali memelihara mereka di rumah gue.

Pertama yaitu, karena gue suka dengan anjing. Kaya'nya gak perlu gue lagi jabarin secara panjang lebar tentang loyalitas hewan yang satu ini terhadap tuannya. Dan tau kenapa, anjing menurut gue adalah hewan yang paling ideal buat dijadiin hewan peliharaan di rumah. Tapiii.... you know lah, dalam agama yang gue anut, anjing merupakan hewan yang terlarang --and i know Allah have many reasons for that-- dan gue enggan mengganti jenis hewan untuk gue pelihara pada jenis hewan lain seperti ayam, bebek, kambing, sapi atau yang lain sebagainya.

Kedua, karena gue gak suka kucing! Pada umumnya orang akan memilih anjing atau kucing sebagai hewan peliharaan. Namun karena gue sama sekali gak suka dengan hewan yang menurut sebagian orang lucu dan menggemaskan ini maka kemudian gue mengambil keputusan untuk tidak memelihara hewan apa pun sebagai hewan peliharaan di rumah. No dog no pets!

Rabu, 19 September 2012

balikpapan menawan



Gambar di atas adalah saya yang pada suatu kesempatan bisa berkunjung ke Kalimantan Timur tepatnya di kota Balikpapan. Ajakan mendadak ini datang dari suami yang waktu itu harus bertemu dengan salah seorang relasi untuk suatu urusan pekerjaan. Awalnya saya sempat ragu mau ikut atau gak. Apalagi mengingat saat itu saya baru aja pulang tur Bali - Lombok selama seminggu. Tapi mengingat kunjungan ke Balikpapan ini hanya merupakan kunjungan singkat aja yaitu cuma semalam dan menimbang bahwa selama ini saya belom pernah sekali pun menginjakan kaki di pulau Kalimantan, akhirnya saya bersedia ikut. Begitu positif saya mau ikut, lantas saya pun buru2 pesan tiket mengingat suami sudah pesan tiket terlebih lebih dulu untuk penerbangan esok harinya pagi2 sekali.

Rabu, 12 September 2012

teawalk di malabar

Apa yang ada dibenak kalian saat saya sebutkan kata Bosscha? Pasti kalian akan membayangkan sebuah bangunan tempat pengamatan bintang tertua di Indonesia yang terletak di Lembang, Bandung Selatan. Iya kan? Memang gak salah. Tapi yang saat ini ingin saya ceritakan adalah bukan observatorium tersebut melainkan sebuah perkebunan teh yang dikenal dengan perkebunan teh Malabar yang terletak di kawasan argowisata di Pengalengan, Bandung yang didirikan oleh Karel Albert Rudolf Bosscha pada tahun 1896.

Kawasan yang musti ditempuh dengan jarak kurang lebih 40 kilometer dari kota Bandung ini memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan pepohonan teh. Karena letaknya di ketinggian 1.550 meter dpl, maka gak heran jika hawa di tempat ini sangat sejuk dan dingin.


____pemandangan yang saya lihat begitu buka pintu cottage tempat saya nginap____


Selasa, 11 September 2012

birthday cupcake buat adel


"Bunda kapan kemari?" tanya Aya di telepon beberapa hari kemarin.

"Minggu depan ya, Sayang..." jawab saya. Karena sesuai perjanjian, jadwal saya menjenguk mereka adalah dua minggu dari sekarang.

"Tapi jajanan aku udah abis, Bun. Susunya juga..." Aya masih gak menyerah.

"Kan kamu bisa beli di kopel" jawab saya sekenanya.

"Uang aku kan abis, Buuuunn..." rengeknya.

Hm, keliatan banget Aya udah mulai cari2 alesan, gitu pikir saya.

"Kan kamu bisa ambil di ATM" jawab saya lagi.

Aya diam sesaat.

"Iya siiih... tapi kan aku kangen sama Bunda" bujuk Aya.

Duh! kalo udang ngomongin kangen, tau kenapa, hati saya rasanya ngilu. Karena saya tau banget gimana gak nyamannya saat menanggung rindu. Rasa gak enak banget. Dan saya gak mau itu terjadi pada Aya dan Adel.

"Lagian, emang Bunda gak mau ngucapin selamat ulang tahun buat mbak Adel?" sambung Aya lagi.

Belum juga hilang ngilu hati yang saya rasain tadi, mendadak pertanyaan Aya yang terakhir ini seolah bikin saya berasa digaplok. Plok! pas di sini nih... di pipi sebelah kanan.

"Oke, oke, oke! Bunda ke sana hari minggu besok". Saya pun akhirnya melambai2kan saputangan putih dari tempat persembunyian saya tanda menyerah.

Terdengar Aya berseru "Yes!" di seberang sana. Saya bisa ngebayangin gimana gaya Aya saat mengucapkan kata itu. Aah... iya, tiba2 saya jadi rindu sama mereka berdua. Saya tutup pembicaraan telepon siang itu sambil tersenyum.

Sabtu, 08 September 2012

puncak, riwayatmu kini

Boleh dibilang, sudah hampir dua tahun saya gak pernah lagi ngijekin kaki di puncak untuk sekedar wiken. Selain rada males pergi ke sana karena harus menempuh perjalanan yang bisa makan waktu lebih dari 4 jam karena imbas buka tutup jalur yang diberlakukan saban liburan, juga karena sejak Adel sekolah di sekolah yang berasrama saya jadi gak tega kalo mau melepas kepenatan bertiga doang di puncak. Bener2 rasanya ada yang kurang karena Adel gak ikut.

Maka, ketika libur kenaikan kelas kemaren, kami menjadikan pucak sebagai pilihan tujuan untuk berlibur. Tentu saja, Adel pun ikut.

Sabtu sore kami berangkat dari Jakarta. Tiba di puncak empat jam kemudian. Lantas kami langsung menuju hotel tempat biasa kami menginap dulu. Hotelnya tersebut terletak tepat di puncak pas sonoan dikit. Begitu cek in, rada terkejut, karena room rate yang ditawarkan bener2 murah banget. Dulu, dua tahun yang lalu, biasanya kami musti mengeluarkan uang sekitar tujuh ratus ribuan untuk sebuah deluxe room dengan dua tempat tidur  ukuran sedang. Tapi biaya segitu musti kami tambah lagi dengan menyewa satu extra bed karena Adel gak mau tidur bareng sama Aya yang gemar banget maen karate saat tidur.



Rabu, 05 September 2012

arti sebuah nama

Saya duduk sambil mendekap Adel yang saat itu masih berusia beberapa minggu dalam pelukan. Sementara, di depan saya agak ke kanan sedikit, Bapak duduk sambil menghisap kretek. Bapak menghisap dalam2 kretek yang panjangnya tinggal separuh lalu menghembuskan asapnya dengan terlebih dahulu sengaja memalingkan wajahnya dari saya. Dari Adel. Rupanya Bapak sengaja melakukannya. Mungkin karena Bapak risi melihat saya dari tadi mengibas2 ujung jarit [kain panjang untuk menggendong bayi. *Red] yang saya pake buat menggendong Adel demi mengenyahkan asap kretek yang diisap Bapak.

"Kenapa? Takut kabotan jeneng?" [keberatan nama. *Red]

Bapak mulai bicara lagi setelah beberapa saat jeda.

Saya menggeleng.

Bapak kembali diam.

Saya juga... diam. **ketiduran**


Senin, 03 September 2012

kembali ke(m)bali


Ah... akhirnya gue sempat nulis lagi, setelah sekian lama gue disibukan dengan pekerjaan di kantor yang sedang gila2nya ini... huh! Sebenernya banyaaaakk banget yang pengen gue tulis. Rasanya tuh kepala gue kepengen meledak saking menahan keinginan buat menulis. Apalagi begitu inget.... ya angpauuu!!! gue kan masih punya utang cerita tentang perjalanan gue seaat tur Bali dan Lombok bulan Juni kemaren.


Duh! gue rasanya berdosaaa bener jika mengingat banyak pembaca blog gue yang pasti udah gak sabar menunggu2 gue mempublish postingan baru di blog ini. Iya, iyaaa.... yang baca blog ini emang cuma Sisca, Lisa dan.... gue! Tapi karena pembaca blog gue telah lebih dari dua orang, maka gue menganggap itu sudah masuk kuota untuk disebut banyak.**berani protes, bacok!**

Yah, meskipun pembaca blog gue hanya segelintir, tapi yang segelintir itu sering nanya kapan gue bakal mempublish postingan baru. Gue juga gak ngerti alasan mereka menanti2kan cerita baru yang bakal gue publish. Entah karena mereka memang suka baca tulisan gue atau sebenernya cuma iseng nanya buat menyenangkan hati gue tapi abis itu muntah2 di belakang gue.


So, baiklah gue mulai saja cerita lanjutan dari postingan gue, lombok eksotik beberapa waktu yang lalu.


lidah kucing rainbow

Hari ketiga bikin kue kering nih!.
Karena punya banyak sisa putih telur yang gak kepake, akhirnya saya niat bikin lidah kucing. Tapi agak ragu juga sih, soalnya pernah bikin tapi gak berhasil. Mulailah saya cari triknya di internet gimana cara supaya lidah kucing yang kita buat renyah dan lezat. Akhirnya dapet juga resepnya di blognya mbak Ricke. Dan ternyata lidah kucing yang dibuat mbak Ricke adalah lidah kucing rainbow yang saat ini lagi happening banget setelah rainbow cake. Aaahh....jadi makin semangat bikinnya.


kastengel

Hari kedua, saya mulai bikin kastengel. Kalo kue kering yang satu ini kaya' nya wajib ada di rumah yang penghuninya para penggila keju. Lagi2, keluarin resep turun temurun warisan nenek moyang. **halaah! apaaaa coba...**

Yaudah, gak pake nunggu lama... kita mulai bikin yuk!



nastar keju

Pada awalnya, niatan saya bikin kue adalah untuk menjalin kebersamaan antara ibu dan anak, karena secara saya dan kedua abegeh saya kan jarang2 ketemu. Disamping entah sudah lebaran keberapa saya gak pernah bikin kue, lagi pula biar keliatannya kaya' di iklan keju tuuuhh.... bareng2 bikin bikin kue kering untuk suguhan di hari lebaran. **duueehh! kaya' banyak aja tamunya yang bakal dateng** Nah, pas kebeneran saya udah libur dari kantor, saya mulai deh ngeluarin resep andalan yaitu nastar keju. Ee... ini nastar keju loh, bukan cuma nastar dengan taburan keju di atasnya. Jadi resep saya ini nastarnya bener2 ngeju banget. Maka mulailah kami... eemm... lebih tepatnya, saya sendiri, bikin kue kering ini.



Web Statistics