Pages

Kamis, 15 Maret 2012

menebak hatimu




Apa yang mesti kulakukan?
Ada melati tumbuh di sudut hatiku
Haruskah kurawat atau kubuang?
Kutakut ia mekar memabukkan
Sedang kau tak pasti memetiknya

puisi



sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu
karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
dan kematian adalah sesuatu yang pasti
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu


tapi yang membuatku tersentak demikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong,
hilang isi



Rabu, 14 Maret 2012

be what you want to be



sesal selalu datang belakangan






Gue lihat bos gue sudah mulai oleng setelah gue melancarkan jab kiri lalu disusul dengan jab kanan secara bergantian ke arah bagian perutnya. Wajahnya yang penuh peluh terlihat menahan kesakitan. Sambil terhuyung2, dia mencoba membalas pukulan gue dengan melancarkan straight. Namun gerakannya terlanjur terbaca oleh gue. Dan untungnya aja gue jago. Gue mengelak seraya merunduk. Sehingga pukulan yang dia lontarkan agar menghantam kepala gue tersebut ibarat hanya meninju angin. Dia semakin geram melihat pukulannya meleset. Akan tetapi, sepertinya pukulan tadi membuat dia kelelahan untuk kembali menyerang gue dengan berbagai pukulan. 

Dan rasanya gue gak bisa menyia2kan kesempatan ini. Gue harus membuat wajahnya jatuh mencium kanvas tepat di ujung kaki gue. Gue pun meringsek maju. Dia mundur karena menyadari gue hendak menyerang dia. Mulailah gue melancarkan hook kiri dan kanan dengan sangat keras ke arah wajahnya. Bos gue terlihat semakin kepayahan. Dia berusaha membalas gue dengan pukulan yang terlihat jadi asal2an. Melihat dia semakin kehilangan konsentrasi, gue terus melancarkan pukulan2 hingga membuat dia tersudut di pojok ring. Inilah saatnya, bisik batin gue. Inilah saatnya gue harus melepaskan pukulan uppercut gue yang sangat ditakuti oleh lawan2 gue selama ini. Lalu gue menghimpun tenaga sebesar2nya kemudian mendaratkan pukulan pendek tangan kanan gue tersebut dengan keras tepat di dagu kirinya. Gerakan uppercut yang ditayangkan slow motion tersebut berhasil menghantam wajahnya. Sukses!! Bos gue pun terjengkang jatuh keluar ring. Penonton tercengang sesaat, kemudian mulai bersorak2 merayakan kemenangan gue. 



Senin, 12 Maret 2012

mati suri

Beginilah reaksi Lisa kalo berkunjung ke blog ini dan belum menemukan postingan baru. Mensen Lisa ini, terus terang, mengingatkan akan tugas berat gue karena telah hampir dua minggu kemarin gue gak posting apa2. Ide gue mati suri!. Berhari2 gue mencoba memulai sebuah tulisan. Tapi lagi2 ujungnya otak gue mampet, tak satupun tulisan yang tertuang sama sekali. Ide banyak bermunculan di kepala, tapi saking banyaknya gue jadi bingung sendiri harus memulai yang mana. Kalo boleh gue analogikan, rasanya kaya kloset yang kepenuhan yang ujung2nya mampet. Belom lagi kendala dari monitor komputer gue yang sekarang lebih kaya layar tancep yang sering nayangin pelem2 sudel bolong. Bukan! bukan gara2 karena monitornya yang flat, tapi lebih karena lebarnya yang selebar layar tancep sehingga gue susah buat curi2 nulis blog tanpa ketahuan oleh temen2 gue. Men, lengkap sudah mati suri gue! 






Jumat, 09 Maret 2012

ini idolku, mana idolmu?

Seneng nonton Indonesian Idol? gue juga. Sejak Pertama ditayangin, gue selalu gak ketinggalan nontonnya. Gue selalu punya calon Idol yang gue jagoin di tiap episodenya. Dan gue juga selalu nonton Grand Finalnya. Ssttt...karena gue punya kenalan yang kerja di RCTI jadi bisa dapet tiketnya gretong, booo...!



Ah, lihatlah.... Lisa masih menyangkal apa yang gue bilang...




g4K aL4y GAk GaOwLL!!!

Ah, gak berasa kalo ternyata gue udah punya dua putri yang menjelang remaja alias abegeh. Jadi nyadar kalo gue ternyata semakin tua. Tahun besok aja gue bakal berusia empat puluh. Rambut juga udah mulai keliatan satu persatu yang berubah warna jadi bule [gak mau bilang putih!] Belom lagi kulit muka yang udah keriput di sana sini. Rasanya, meski diolesin krim racikan dari dokter kulit Supijati yang terkenal di bilangan ciledug dan langganan ibu2 pejabat itu, muka gue tetep aja kaya kerupuk jangek **ambil istilahnya bang @rurisonata** dan gak bisa balik kaya dulu. **narik napas panjang....**

Meski kita berusaha semaksimal apapun, tetep kita kan gak bisa melawan hukum alam, iya gak? Yah, saat ini gue paling hanya menerima ketentuan yang memang akan terjadi pada setiap diri manusia itu, menua! Iiiihh....ngeri sih pas ngucapinnya, tapi mau gimana lagi... **narik napas panjang lagi...**

Mungkin sebagian dari lo pasti bicara dalam hati, "ah, umur segitu sih belom tua, Vo... yang penting jaga kesehatan dan jaga pola makan dari sekarang, biar gak dihinggapi penyakit2 yang kerap menyerang usia paruh baya" Iya kan, pasti dalam benak lo bicara begitu buat nyenengin hati gue, bener kan?!. Ah, lagi2 kata2 itu telat buat gue. Gue udah terlanjur mengidap Osteoartrithis. Keren yah! Coba lo sebutin deh... osteoartrithis kedengeran keren kan? tapi gak dengan rasanya!! Ampun deh....kalo dia udah mulai nyerang persendian di kaki2 lo. Malahan sekarang dia menyerang persendian di sekitar jari jemari gue, hingga bikin gue rada kepayahan buat ngetik karena ngilu... Huuff..... **sekali lagi narik napas panjang, gue lempar pake piring hadiah deterjen**

Web Statistics