Pages

Jumat, 25 Januari 2013

thank you for loving me




...karena inginku hanya sederhana saja, cinta...
yaitu, ingin disetiap aku bilang 'i miss you' dan 'i love you' tak selalu kau jawab dengan 'thank you'...

Rabu, 23 Januari 2013

the happiness

Boleh saya bertanya? Kira2 apa aja sih yang bisa bikin kalian bahagia dan bangga sebagai orang tua? Saya yakin semua orang tua punya pengalaman tersendiri dalam menganggap sebuah kejadian membahagiakan dirinya atau tidak. Ketika anaknya berhasil menjadi juara kelas misalnya, pasti kita sebagai orang tua diliputi rasa bahagia dan bangga. Tapi bagaimana dengan orang tua yang anaknya biasa saja dalam bidang akademiknya kaya' saya? Ah, tentu saja saya juga punya moment2 sendiri yang menurut saya sangat membahagiakan saya. 

Sama seperti kalian, saya juga punya moment2 yang bisa membuat saya bahagia sebagai orang tua. Mungkin hal yang membahagiakan saya ini bagi orang lain terkesan remeh tapi gak bisa dipungkiri hal itu bikin saya bahagia banget. Bahagia yang persis saya rasa ketika Adel dan Aya mampu mengucap kata 'mama' untuk pertama kali meski kata mama bukanlah merupakan panggilan mereka kepada saya.

berbaring diingatanku




malam purnama, sayang, kubiarkan cahayanya masuk dan merebahkan diri di sisi kiri ranjang, dimana seharusnya kau berada...

atau kau bisa berbaring diingatanku saja jika kau mau, namun jangan jauh2 dariku, hingga ketika kau terjaga aku bisa lekas menemukanmu~

apa iya, buah selalu jatuh tak jauh dari pohonnya?

Sejak hari minggu kemarin anak2 memang sedang ada di rumah. Mereka saya jemput dari sekolah minggu siang. Kebeneran banget hari minggu kemaren adalah milad pondok sehingga beberapa hari kedepan kegiatan belajar mengajar memang ditiadakan dan akan diisi dengan berbagai perlombaan di lingkungan sekolah. Maka saya pun akhirnya berani minta izin untuk bisa membawa Adel dan Aya pulang beberapa hari untuk melakukan manasik.

Tapi dasar Adel, bener2 gak ada kapoknya nih anak sama kejadian tempo hari! Siang2 Adel bbm saya, minta ijin mau pergi ke Bintaro dengan temannya yang ternyata sedang ijin pulang ke rumah juga.


Sabtu, 19 Januari 2013

secangkir kopi di sore berhujan



hari masih hujan, sayang, singggahlah dulu sebentar

ada secangkir kopi yang baru saja kuseduh, ada juga beberapa lagu cinta yang bisa dinikmati sambil memandang rintik hujan yang jatuh

mari bersama kita sesap pekat kopi dengan perlahan,

kau disana bersamanya, aku disini bersama kenangan~


Rabu, 16 Januari 2013

mencintaimu, itu saja!


ketika cinta hanya bisa aku rasakan di awal mimpi lalu berakhir di suatu pagi, lagu2 inilah yang menjadi teman dalam sepi~

kemana saya kemarin?



Kamis, 10 Januari 2013

ngomongin resolusi 2013

Menjelang tahun baru kemaren gue liat di twitter orang2 udah banyak yang nulis tentang resolusi mereka di tahun yang akan datang. Sebenernya gue gak pengen bikin resolusi2an seperti yang dulu pernah gue posting disini setahun yang lalu.

Iseng, ah! kenapa gak gue tanya lisa ajah, apa dia juga punya resolusi di tahun 2013? Ini jawaban dia...


i'll never do my kids like my parent did to me!

Ya, kalimat itu lah yang selalu saya ucapkan ketika saya merasa marah pada mama, ayah ataupun keduanya sekaligus. Biasanya marah saya hanya karena satu sebab, yaitu karena keinginan saya tidak dituruti. Mulai dari sepatu yang saya taksir namun tidak dibelikan hingga gak dapet izin keluar malem minggu dengan teman ataupun pacar.

Jika sudah begitu biasanya saya ngambek dan langsung masuk kamar. Sambil telungkup di atas tempat tidur dan wajah saya benamkan ke bantal, lalu dengan bersimbah air mata lantas saya menjeritkan 'i'll never do my kids like my parent did to me!' berkali2 dalam hati sambil kedua tangan mengepal memukul2 kasur bergantian.

Saking seringnya saya meneriakan 'ikrar' itu tiap kali saya merajuk, hingga akhirnya kata2 tersebut terpatri banget di sini, di benak saya.

Begitu saya menikah kemudian dikaruniai Adel kemudian disusul Aya, saya merasa inilah saatnya saya membuktikan bahwa saya bisa mendidik kedua putri saya dengan cara saya. Tidak dengan cara yang pernah kedua orang tua saya terapkan pada saya. Saya pernah merasakan bagaimana rasanya jika keinginan saya tidak dituruti. And then, saya gak ingin Adel dan Aya merasakan apa yang pernah saya rasakan tersebut.


hari masih pagi tapi saya udah...


Hari masih pagi tapi gak tau kenapa saya udah nulis yang begini2an. Kebawa suasini kali yah!(suasana kalo disana, kalo disini gue pake suasini).









Selasa, 08 Januari 2013

obrolan perempuan

MAKLUMAT : LAKI2 [YG BELUM CUKUP UMUR] DILARANG BACA!


Suatu siang di dalam kamar, saya terlibat perbincangan dengan Adel dan Aya. Hari itu adalah hari dimana Aya harus kembali ke sekolah karena liburan semesternya telah selesai. Sementara Adel baru memulai hari pertama liburannya karena turnamen marchingband yang harus dia ikuti membuat liburan Adel diundur hingga selesai turnamen.

Tapi karena ingin mengantar Aya kembali ke sekolah maka Adel pun rela mengorbankan satu hari liburnya untuk ikut mengantar Aya.

Jadi siang itu kami bertiga ngumpul di kamar. Aya sudah siap berseragam. Sambil rebaan, Aya menonton saya yang sedang dandan. Sementara Adel, baru saja masuk kamar usai mandi.
Saat Adel mulai mengeringkan tetes2 air di permukaan badannya, tiba2 aya membuka percakapan diantara kami.

Senin, 07 Januari 2013

cerita dari blok a


"Maaf Mbak, jam berapa ya?" tanya seorang perempuan yang beberapa menit lalu duduk tepat di samping gue sambil mendekap bocah perempuan dalam pangkuannya yang kalo gue terka berusia dua tahunan saat gue sedang duduk di undakan anak tangga tepat di depan pintu masuk utama pusat perbelanjaan Blok A Tanah Abang. Saat itu gue sedang melepas lelah sambil menunggu jemputan suami setelah sebelumnya keliling Blok A untuk membeli beberapa keperluan.

Reflek gue mengangkat pergelangan tangan kanan gue dan menarik sedikit lengan kaos yang menutupi arloji dengan tangan kiri. Dengan jemari sedikit mengepal, kemudian gue menyodorkan sedikit punggung tangan kanan gue ke arah perempuan tersebut agar dia mudah melihat angka yang tertera disana. Gue yakin, jika ada orang yang memperhatikan gerak gue saat ini dari kejauhan, pasti orang itu akan menerka kalo gue sedang pamerkan arloji pemberian seorang yang istimewa pada perempuan yang duduk di samping gue tersebut. "Setengah dua kurang, mbak" kata gue kemudian menarik kembali tangan gue kepangkuan setelah perempuan tadi melirik sebentar ke arah arloji yang gue pake.

"Makasih ya, mbak" ucap perempuan itu yang kemudian membuka dua kancing teratas kemeja yang dipakainya lantas menyusui bocah perempuan dalam pangkuannya tersebut.


Selasa, 01 Januari 2013

tentang 5 cm

____gambar saya pinjam dari sini ____

Akhirnya gue berkesempatan jug nonton film 5 cm dua minggu yang lalu bertiga dengan Pap dan Aya. Yang gak tau apa itu film 5 cm, sini deh gue jelasin. Film ini diangkat dari novel karya Donny Dhirgantara dengan judul yang sama. Kalo ada yang inget sama cerita gue saat gue mengunjungi book fair di istora bulan Desember tahun lalu, pasti tau deh... Buku ini tuh gue cari2 banget saat di pameran buku waktu itu. Nah, pas lagi ngubek2 stand Grasindo buat nyari 5 cm, eh taunya secara gak sengaja gue ketemu dengan Akam, adiknya Lisa. Inget kan? Nih, ceritanya disini.

Sejak kehabisan novel tersebut waktu pameran tempo hari, sayangnya gue belom sempet beli novel itu sampe sekarang. Eh, begitu sadar, tau2 novel tersebut udah jadi film ajah. Yaudin deh, gak dapet bukunya, nonton filmnya juga gak apa2.

Web Statistics