pls God... don't hurt me anymore!

Kali ini saya akan berbagi cerita tentang perjumpaan saya dengan seorang wanita tua yang bahkan saat ditimpa kemalangan dia nggak hanya bersabar tapi mampu menerima dan mensyukurinya.

Sebelum saya mulai cerita ada baiknya saya memperingatkan dulu bahwa postingan saya kali ini bakalan mellow banget. Baiklah, ayo semuanya siapin tetes mata, siapa tau saya gagal membuat kalian ikut merasakan kesedihan saya melalui tulisan ini. Padahal sungguh, saya sangat-sangat sedih. POKOKNYA PERCAYALAH SAYA SEDANG SEDIH BANGET!! SIAPA YANG NGGAK PERCAYA ATAU NGGAK NANGIS HABIS BACA POSTINGAN SAYA INI, AWAS!!!

**matiin capslock, kembali pasang muka sendu**

always on my mind

i can't stop thinking about you
you're always on my mind
like a favorite song

and i want to express how much i love you,
but how i can begin to tell you how much joy
you've brought to my life?
i don't know what the future holds,
but i can promise you that i will give you
every ounce of love that this heart possesses
to very last breath of my being.

hari-hari yang membosankan

deg degan menunggu operasi

Hanya ada 3 kemungkinan mengapa tiba-tiba saya buat postingan seperti ini, pertama : mati gaya di rumah, kedua : mati gaya di rumah, dan ketiga : mati gaya di rumah.

Sejak duluuu.... hingga hari ini, jelas Tuhan memang tidak mentakdirkan saya menjadi orang yang sabar. Terus terang, saya bosen banget harus berdiam diri di rumah dalam masa penyembuhan ini.

Maka, inilah cerita saya tentang hari-hari yang membosankan itu;

how do i look?

Look everyone, it's my new hair!!!

Pasti banyak yang bertanya, (kaya banyak aja yang baca nih blog) mengapa saya memotong rambut yang saya panjang dan indah itu... :P Sebenarnya ada hal yang melatarbelakangi mengapa saya berpenampilan seperti ini sekarang. Tau Sule kan? Itu lho.... yang main di Opera Van Java? Yang terkenal dengan "prikitiew" nya? Nah, taukan? Bukan, bukan.... dia bukan saudara saya! Salah juga kalau mengira saya bakal diajak main di Opera Van Java bersama dia. Maksud saya, karena sesuatu hal, saya harus merelakan sebagian rambut saya bagian belakang di cukur habis seperti rambutnya Sule.

di luar masih hujan

diluar masih hujan
yang jika nanti reda,
tiap tetesnya yang tersisa akan kupungut dan kusimpan

diluar masih hujan
sambil menikmati tiap rinainya,
diam-diam aku berharap kau mengingatku



*sumber gambar dari sini

masih hujankah di kotamu?

gambarnya diambil dari sini

masih hujankah di kotamu?

yang turunnya,
membuat orang mengomel dan mengutukinya
membuat orang berlari kecil untuk berteduh
membuat orang resah karena sering kali datang disaat yang salah


kau pasti masih ingat yang pernah kukatakan tentang hujan

tentang,
aroma tanah basah waktu diguyur hujan
bunga-bunga yang merunduk kala hujan
matahari yang teduh seketika saat hujan


bagiku itu menyenangkan meski sebagian orang memakinya

hujan bagiku sendu dan membawa rindu
mengingatkan aku saat tiba di kotamu dulu
dinginnya mencabik dan menghantam pori
menggigil aku dibuatnya, sama seperti tiap aku mengingatmu


masih hujankah di kotamu?