Pagi2 sudah bangun dan pada mandi. Eh, pas ciwek2 ini lagi pada dandan terdengar suara pintu digedor dari luar lalu disusul suara teriakan. Horor banget kan? Hehe.... bo'ong deeenngg...! Yang iya, cuma terdengar suara ketukan pelan dari luar yang begitu dibuka ternyata seorang bapak yang memperkenalkan diri bernama Suroso dari sebuah rental mobil yang memang sudah kami pesan beberapa hari sebelumnya. Ups! langsung deh kami buru2 ngibrit ke ruang makan untuk sarapan. Untung pak Suroso ini orangnya baik dan sabar. Dia cuma bilang "inggih, bu..." berkali2 begitu saya suruh dia nunggu
Udah bisa ketebak kan gimana terburu2nya kami saat sarapan karena udah ditungguin? Harus buru2 ngoles2 roti. Buru2 nyedok nasi dan lauk pauknya. Nuang kopi sampe bececeran. Ngegulain teh sampe tumpah. Buru2 ngunyah semua makanan yang sudah kita ambil. Buru2 meneguk kopi dan teh yang panasnya mampu bikin lidah kaya' disetrika. Namun alhamdulillah, akhirnya selesai juga sarapan kilat kami hanya dalam waktu sepuluh menit.
Oke! mari kita jalaaaaaannn......
Eit, tungguuu..! entah mengapa saya musti memenuhi panggilan alam buat ke belakang sebentar. So, mau gak mau yang lain musti rela nunggu lagi selama 15 menit di dalam mobil sementara say.... **udah deh, Voo.... gak usah diperjelas, kita ngerti kok maksudnya**
Baiklah, saya lanjut saja ceritanya langsung saat kami memulai perjalanan hari ini. Padahal sebenarnya saya ingin menceritakannya secara kontinuitas. Berkesinambungan. Biar gak ada cerita yang kepotong2, tap..... **oke, Vo.... next story pliiiisss....**
Oke, oke... saya lanjutin sebelum saya disiram pake air cabe sama kalian...
Tujuan wisata hari kedua adalah mengunjungi candi2 yang terletar di bagian timur kota Jogja, yaitu candi Prambanan. Jarak yang ditempuh untuk mencapai candi Prambanan hanya sekitar 1 setengah jam. Itu juga pake mampir ke mini market di tengah jalan karena Aya masih pengen sarapan. Ah, untung deh kita dapet driver kaya pak Suroso ini, sudah ramah... sabar menanggapi maunya saya dan anak2 dan jugaaaa... ini yang paling penting nih... bawa mobilnya enyaaaakk....
Numpang cerita dikit nih yaaaakk.... sebenarnya diawal, kami hanya ingin menyewa mobil saja tanpa sopir selama di Jogja seperti yang kami lakukan dulu saat jalan2 ke Bali beberapa tahun yang lalu. Mengunjungi obyek wisata yang satu ke obyek wisata yang lain hanya berbekal peta kaya' dora. Etapi setelah pikir2, kok banyak repotnya yaahh.... kita kan mau refreshing, kenapa juga musti mikirin arah jalan... belom lagi waktu yang terbuang kalo kita nyasar dan harus nanya2 jalan sama orang...
Maka, dengan uang sebesar 250 ribu kita udah bisa kok sewa mobil ples sopir ples bensin selama 12 jam. Pokoknya ol-in deh. Jenis mobilnya juga bisa dipilih kok... bisa avanza, xenia, innova ataupun apv. Mau yang lebih nyaman? bisaaaaa... tersedia mobil2 buatan jerman dengan harga sewa satu setengah juta selama 12 jam. Mau yang murah? adaaaaaa.... mobil2 kecil macam picanto dll.
Akhirnya tiba juga kami di Candi Prambanan....... Hore... hore... HOREEE...!!! **guling2an di rumput**
Wuaaahh... bener2 bikin lidah berdecak kagum gak henti2 begitu melihat keindahan candi Prambanan ini. Candi Prambanan memiliki tiga candi utama yaitu candi Wisnu, candi Brahma dan candi Siwa. Pada candi Siwa yang terletak di tengah dan merupakan candi paling tinggi, ada empat buah ruangan yang berisi arca Siwa, Durga, Agastya dan Ganesha. Nah arca Durga inilah yang disebut2 sebagai arca Roro Jonggrang yang diceritakan dalam legenda.
Aaah... tapi lagi2 abegeh saya nampaknya kurang suka berkunjung kemari... Sejak pintu masuk kelihatan sekali mereka kurang berminat. :(
Entah kenapanya, rasa bosan selalu terlihat dari gesture seseorang... seperti tiga gaya berkecak pinggang Adel di bawah ini.
____bergaya kaya' panci____
____bergaya kaya' teko____
____bergaya kaya' piala____
____ampun deeeehh! kenapa anak2 gue bergaya kaki satu kaya' burung bango cari makan gituh?____
____gak semangat bangeeeett!!____
____kalo cuma beginian sih ada di buku sejarah.... iya kan, Yam?____
Karena cuaca pagi itu yang begitu panaaaass banget, akhirnya kita bertiga ngaso di pojokan candi sambil ngadem.
___tuh! liat deh, Yam.... masa bagunan kaya begitu aja Bunda bilang bagus sih...____
____iiiihhh.....apaan sih Bundaaaa, aku kan gak mau difoto!____
____masa sih mbak Adel doang yang difoto? aku kan juga kepengen____
____aku aja! aku aja, yang difoto buuuunnn.....____
____aaaahh... bunda, aku gak mau difoto!_____
____ya udah deh, nih foto aku! kalo Bunda maksa____
Dan berikutnya ia menjadi tak terkendali.....
____foto aku, Bun.....!____
____aih, kok gayanya jadi kaya foto model gituh?____
____ck ck ck.... ampyuuuunn____
Puas melihat2 candi Prambanan, kita pun lanjutkan melihat candi2 lain yang banyak tersebar di sekeliling candi Prambanan seperti candi Sajiwan, candi Sewu, candi Lumbung dan candi Plaosan. Semua candi tersebut letaknya masih disekitar kawasan candi Prambanan. Namun, untuk mengunjungi satu candi ke candi lainnya kita harus berjalan kaki menempuh jarak 300 hingga 500 meter. Dibawah sinar matahari yang cukup terik hari itu, membuat jarak yang kami tempuh semakin terasa melelahkan.
____Adel semakin nampak kelelahan____
____sedangkan Aya semakin jauh tertinggal di belakang saya____
___beberapa reruntuhan candi yang tidak dipugar karena kelengkapannya kurang dari 75%____
___coba ada sayembara yah untuk siapa saja yang mau menguji kecerdasan mereka dengan menyusun puzzle dari reruntuhan candi ini, kan lumayan bisa menghemat biaya merestorasi candi :)____
Sebelum mengakhiri kunjungan di candi Prambanan kami sempet mengunjungi museum yang terletak masih di kawasan candi.
___saya dan adel sedang memikirkan cara mengambil mengagumi perangkat makan yang terbuat dari emas murni___
____liat deh gaya saya dan Aya yang mirip ibu2 pejabat yang lagi mengunjungi pameran____
____ini bukan sedang menyembah patung yaaa...____
____apalagi yang iniiii.... bukan sama sekali____
____dulu, jaman saya masih sekolah, saya tuh gak suka lihat gambar benda2 ini di buku sejarah, tapi kini saya malah mempostingnya di blog saya. ugh! saya benar2 gak habis pikir...____
____lihatlah saya yang berusaha sok jago membaca aksara yang terpahat pada batu tersebut____
Setelah menghabiskan waktu di candi Prambanan ini hampir lebih dari tiga jam, kemudian kami pun kembali ke mobil dimana pak Suroso telah menunggu kami untuk melanjutkan perjalanan ke candi Ratu Boko yang berjarak kira2 satu tiga kilo dari kawasan candi Prambanan.
Gak sampe setengah jam, akhirnya kami sampe di kawasan wisata bersejarah Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko ini terletak di atas bukit sehingga jika kita berdiri di pelataran pintu masuk candi, maka kita dapat melihat keindahan candi Prambanan dari kejauhan berlatar gunung Merapi.
Kami pun kembali berjalan kira2 tiga ratus meteran untuk mencapai situs candi Ratu Boko. Keringat deras bercucuran karena kami harus berjalan menanjak menapaki tiap anak tangga di bawah terpaan sinar matahari yang siang itu sama sekali gak kasihan sama kami. Hiks :'(
Di tengah perjalanan, Adel dan Aya sempet istirahat dulu sejenak tepat di sebuah kandang menjangan, eh... kijang, eh.... rusa.... eh, whatever lah! Dan kelihatan sekali mereka senang memberi makan sekumpulan menjangan, kijang atau rusa tersebut.
____nak, nak... kalo tau begini mending kita ke Ragunan aja lain kali____
Lihatlah! gerbang masuk kerajaan Ratu Boko telah terlihat dari kejauhan. Namun siapa sangka masih butuh beberapa anak tangga lagi untuk mencapainya.
Alhamdulillah.... akhirnya saya sampe juga di atas tanpa mengurangi lemak sekilo pun dari tubuh saya....
Sesungguhnya banyak yang bisa dilihat di situs candi Ratu Boko yang luasnya sekitar 25 ha ini. Dan jika dilihat dari sisa2 bangunan yang ada, situs ini lebih menyerupai bekas istana kerajaan ketimbang sebuah candi yang biasa digunakan sebagai bangunan religius. Kalo boleh memilih, kok saya jadi lebih senang berada di sini dari pada di candi Prambanan tadi.
Entah mengapa, ada suatu ketertarikan yang buat saya betah berlama2 disini. Mungkin karena saya meyakini bahwa pada bangunan ini pernah ada kehidupan dan dihuni di suatu masa dulu.
Apalagi jika menghubungkan bangunan candi Ratu Boko ini dengan kisah Roro Jonggrang, dimana menurut legenda, Roro Jonggrang adalah merupakan puteri dari Raja dan Ratu Boko. Wuiihh... beneran deh, bikin saya menelusuri tiap sudut bangunan yang banyak tersebar di situs ini dengan mengkait2kan saat Roro Jonggrang masih hidup.
___reruntuhan batu ini ternyata merupakan sisa pemukiman penduduk di sekitar kerajaan Ratu Boko____
____mungkin seperti inilah wujud roro jonggrang (yang jika diartikan adalah dara/gadis langsing) jika hidup di jaman modern seperti sekarang____
Sayangnya situs candi candi Ratu Boko ini masih banyak yang belum di rekonstruksi. Kaya' gini misalnya, tangga yang menuju ke bawah tanah ini. Ah, jadi pengen ngegali.... siapa tau ternyata ada semacam ruangan bawah tanah atau bunker yang berisi harta peninggalan kerajaan, iya kan? **maap, penulis memang sering kali berkhayal**
____bangunan ini mungkin dulunya difungsikan sebagai pendopo____
Setelah menuruni tangga yang mengarah ke belakang dari bagunan pendopo, saya pun menemukan sebuah peninggalan yang jika saya melihat dari bentuknya pasti difungsikan sebagai tempat pemandian. Tempat pemandian ini terbagi dua oleh sebuah tembok. Yang pertama dengan kolam2 yang berukuran kecil dan berbentuk lingkaran sedangkan satu lagi dengan kolam2 yang terlihat lebih lebar berbentuk kotak dan tentu saja terlihat lebih dalam. Saya beranggapan bahwa kolam2 yang pertama dengan kolam2 berbentuk bulat mungkin di khususkan buat para perempuan dan kolam dengan bentuk kotak kemungkinan digunakan sebagai tempat mandi para lelaki.
Benar2 sungguh melelahkan namun bikin saya semangat banget menelusuri tiap sisa2 bangunan yang terdapat pada komplek candi ini. Tapi sayang, dua abege saya sudah kelihatan capek banget dan berkali2 minta mengakhiri kunjungan kali ini. Sementara saya, masih ingin melihat beberapa situs lagi yang masih banyak tersebar di sana seperti reruntuhan bangunan yang difungsikan sebagai tempat tinggal raja misalnya.
___bener2 capek banget mereka, sampe gak sadar kalo jalannya sambil gandengan... biasanya, ih... mana mau...____
Tapi saya akhirnya mengalah. Kita pun perlahan mulai menuruni pendopo dan kembali ke pintu masuk. Dan kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke pantai Parangtritis.
Setelah mampir makan siang dengan sepiring gudeg [lagi], kemudian kami melanjutkan perjalanan ke arah selatan sejauh krang lebih 27 kilo dari kota Jogja. Pantai ini terletak di kabupaten Bantul. Sepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan beberapa bangunan rumah yang masih hancur sejak dilanda gempa pada tahun 2006.
Setelah sempat istirahat sampe ketiduran di mobil akhirnya kami sampai juga di pantai Parangtritis menjelang petang. Berharap banget sih bisa lihat matahari tenggelam saat senja. Tapi apa boleh buat, sesorean mendung membentang langit di langit Jogja.
____saya pikir bakal dapet gambar yang bagus saat mengabadikan Adel dan Aya bermain pasir, ee... begitu diliat lagi kok lebih kaya' kucing yang sedang ngorek2 pasir buat e'ek ya? :( ____
Menjelang senja, kami pun mulai beranjak pulang. Di tengah perjalanan menuju kembali ke hotel, hujan turun sederas2nya seakan ditumpahkan dari langit. Maka rencana kami yang ingin mampir sebentar ke Alun2 Kidul untuk mencoba beratraksi masangin terpaksa batal. Tau masangin? itu looohh.... berjalan di tengah alun2 dengan mata ditutup dengan selembar kain hitam untuk melewati dua pohon beringin. Konon jika seseorang mampu melewati pas di tengah2 sepasang pohon beringin yang tumbuh di sana tanpa serong ataupun menabrak, maka ia akan mendapat berkah yang tak terhingga. Namun bukan ingin percaya tahayul loh, tapi kaya'nya pengen aja mencoba ritual seperti itu :)
---> masih bersambung yaaaahh....