Duh! gue rasanya berdosaaa bener jika mengingat banyak pembaca blog gue yang pasti udah gak sabar menunggu2 gue mempublish postingan baru di blog ini. Iya, iyaaa.... yang baca blog ini emang cuma Sisca, Lisa dan.... gue! Tapi karena pembaca blog gue telah lebih dari dua orang, maka gue menganggap itu sudah masuk kuota untuk disebut banyak.**berani protes, bacok!**
Yah, meskipun pembaca blog gue hanya segelintir, tapi yang segelintir itu sering nanya kapan gue bakal mempublish postingan baru. Gue juga gak ngerti alasan mereka menanti2kan cerita baru yang bakal gue publish. Entah karena mereka memang suka baca tulisan gue atau sebenernya cuma iseng nanya buat menyenangkan hati gue tapi abis itu muntah2 di belakang gue.
So, baiklah gue mulai saja cerita lanjutan dari postingan gue, lombok eksotik beberapa waktu yang lalu.
Hari pertama
Akhirnya pesawat yang membawa rombongan kami dari bandara udara Praya di lombok tiba juga di bali. Waktu tempuh hanya makan waktu 10 menit. Padahal begitu masuk ke kabin pesawat, gue udah berencana mau tidur sepanjang perjalanan. Eh taunya baru aja merem, tiba2 suara pilot dari pengeras suara sudah memberitahukan bahwa pesawat telah tiba di bandara Ngurah Rai bali.
Doh! berasa kaya atlet yang mau bertanding dari kontingen manaaaa gitu... langsung dikalungin bunga begitu nyampe di bandara. :)
Dari bandara rombongan kami langsung menuju kawasan legian untuk makan malam.
Tapi yang ada gue bukan makan malem, malah asik ngutak ngatik ponsel gue yang begitu turun dari pesawat sinyalnya cantik manis. :)
Setelah makan malam, kami pun langsung diantar menuju hotel di kawasan legian untuk istirahat karena tur akan dilanjutkan besok pagi2 sekali.
Hari kedua
Setelah sarapan, di hari kedua di bali ini kami akan diajak berkunjung untuk menyaksikan pementasan tari barong.
- Tari Barong
Tarian ini menceritakan tentang pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Sosok keburukan di wakili oleh Rangda atau monster yang sering juga disebut leak, sosok yang menyeramkan dengan dua buah taring runcing yang keluar dari mulutnya. Sementara wujud kebaikan diwakili oleh barong binatang mitologi berkaki empat yang berbentuk singa.
- Desa Celuk
Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menuju Desa Celuk yang terletak di kecamatan Sukawati yang lokasinya sekitar 10 kilometer dari kota Denpasar.Desa Celuk ini terkenal sebagai desa obyek wisata kerajinan emas dan perak. Denger2 sih, kerajinan emas dan perak yang dihasilkan dari Desa Celuk ini memiliki kualitas dan mutu yang tinggi. Disini kita bisa melihat langsung proses pembuatan emas dan perak.
- Kintamani
Dari sini tur dilanjutkan lagi menuju sebuah kecamatan di kabupaten Bangli yang dikenal dengan nama Kintamani. Dari kawasan ini kami menyaksikan pemandangan gunung dan danau Batur sambil menyantap makan siang. Gunung Batur sendiri sampai saat ini masih aktif. Sudah pernah meletus berkali2. Akibat letusannya kawah gunung ini terbentuk hingga selebar 12 kilometer dan di tengah2 kawah tersebut muncul kembali sebuah anak gunung. Suhu udaranya yang sejuk bikin kita betah berlama2 menikmati keindahan danau dan gunung tersebut.
Oia, dari atas sini juga bisa terlihat desa Trunyan yang terletak di pinggir danau. Untuk menuju ke desa tersebut harus menyeberangi danau dengan perahu selama 20 menit. Yang unik dan menarik dari desa ini adalah cara pemakaman penduduk desa tersebut yang berbeda dengan kebiasaan masyarakat bali pada umumnya yaitu dengan meletakan mayat di bawah sebatang pohon besar yang berbau harum bernama pohon Menyan sehingga mayat2 yang diletakan di bawahnya tidak menimbulkan bau sama sekali.
- Pura Tirta Empul - Tampaksiring
Dari Kintamani lalu perjalanan dilanjutkan kembali menuju Pura Tirta Empul di Tampaksiring. Tampaksiring merupakan sebuah kecamatan di kabupaten Gianyar. Di kawasan yang sama kita juga dapat melihat istana presiden Tampaksiring. Pura Tirta Empul sendiri merupakan salah satu peninggalan sejarah yang hingga kini masih tetap dipergunakan untuk melukat oleh masyarakat bali .
____aih! gak usah tanya siapa paling cantik diantara lima orang ini...pasti akyu dooonngg!! \( ^_^ )/____
- Ubud
Akhirnya kami harus mengakhiri kunjungan di Tirta Empul - Tampaksiring. Rombongan tur kemudian diajak menuju Jimbaran untuk makan malam sebelum akhirnya tur all day hari ini benar2 berakhir. Dalam perjalan pulang, kami sempat diajak mampir sebentar sekitar satu setengah jam di ubud.
Di Ubud ini terdapat museum, galeri seni dan banyak terdapat arena pertunjukan seni musik dan tari. Tapi sayang sekali, karena kami tiba di Ubud telah menjelang sore maka museum Puri Lukisan telah ditutup. Dan untuk bisa menyaksikan pertunjukan seni musik dan tari, baru akan digelar pada malam hari secara bergantian di seluruh penjuru desa. Jadi kami menghabiskan waktu di Ubud dengan berjalan kaki menyusuri jalan2 di Ubud serta mengunjungi pasar Ubud.
Konon, jika ingin merasakan seutuhnya kehidupan masyarakat lokal Ubud, kita harus mengunjungi pasarnya. Oia, di pasar Ubud ini merupakan salah satu tempat lokasi syuting film Eat, Pray, Love yang dibintangi oleh Julia Robert. Nah! Here We are....
Meski yang dijual hanya berbagai jenis kerajinan mulai dari lukisan, batik, handicraft juga sayur mayur, tapi ugh! ternyata jangan tanya harga barang2 tersebut di sana. Untuk satu barang yang sama, harganya bisa mencapai empat sampai lima kali lipat dari harga di tempat lain. Maklum deh, biasanya turis2 berduit yang datang kemari.
- Jimbaran
Tur hari kedua ini kami akhiri dengan makan malam di Jimbaran. Menyantap makan malam di tepi pantai sambil menikmati bintang2 yang bertaburan di angkasa dan mendengarkan sayup2 debur ombak yang menghempas pantai. Good food, good pleace and good friend. Sound perfect, right? Duh! tempatnya bener2 romantis banget. Terlebih lagi kalo dateng sama pasangan. Karena gak mau kehilangan moment, gue pun mengkhayalkan makan malam romantis ala gue. Sembari menarik napas panjang, gue mulai memejam. Diantara lantunan lagu nel blu dipinto di blu - volare yang sedang dinyanyikan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam grup musik live
juga suara keriuhan orang2 di sekitar gue, dalam pejam, telinga gue berusaha menangkap sayup ombak dan merasakan hembusan udara malam itu. Diam2 do'a pun gue rapal dalam hati. Meminta semoga khayal gue jadi nyata. Disini, saat ini juga, sekarang!
Dan setelah beberapa detik berlalu gue pun membuka mata kemudian melihat ke arah samping kiri gue. Tapi apa yang gue temui? Persis di sebelah kiri, gue hanya menemukan sosok Mas Abdi yang sedang duduk sambil tersenyum lebar. Huh! Kemudian tiba2 gue merasakan tangan kanan gue digenggam seseorang. Buru2 gue menoleh kesisi kanan gue. Ternyata hanya ada Umi yang sedang bercerita sambil mengangin tangan gue. Sayang! Do'a gue gak terkabul. Dan sebelum gue makin ngaco, gue lantas menyuruh otak untuk kembali ke alam nyata.
Akhirnya, sambil menunggu makanan dibakar dan siap dihidangkan di meja, gue pun buru2 mengusap cairan kesedihan yang sempat mengintip di ujung mata. Dan gue yakin seyakin2nya, tak ada satu pun teman yang sadar kalo gue baru aja menyeka air mata. Karena yang mereka liat hanyalah gue yang tertawa kemudian berteriak "Wooyy.... fotoin gue dooooonngg!".
Dan setelah beberapa detik berlalu gue pun membuka mata kemudian melihat ke arah samping kiri gue. Tapi apa yang gue temui? Persis di sebelah kiri, gue hanya menemukan sosok Mas Abdi yang sedang duduk sambil tersenyum lebar. Huh! Kemudian tiba2 gue merasakan tangan kanan gue digenggam seseorang. Buru2 gue menoleh kesisi kanan gue. Ternyata hanya ada Umi yang sedang bercerita sambil mengangin tangan gue. Sayang! Do'a gue gak terkabul. Dan sebelum gue makin ngaco, gue lantas menyuruh otak untuk kembali ke alam nyata.
Akhirnya, sambil menunggu makanan dibakar dan siap dihidangkan di meja, gue pun buru2 mengusap cairan kesedihan yang sempat mengintip di ujung mata. Dan gue yakin seyakin2nya, tak ada satu pun teman yang sadar kalo gue baru aja menyeka air mata. Karena yang mereka liat hanyalah gue yang tertawa kemudian berteriak "Wooyy.... fotoin gue dooooonngg!".
Hari ketiga
Hari terakhir di Bali nih! Tapi masih ada dua tujuan obyek wisata yang bakal kami kunjungi di hari terakhir ini sebelum besok harinya kami akan diantar menuju bandara untuk kembali pulang ke Jakarta.
____saya dan mbak raras (my room mate) berkali2 harus melayani "penggemar" yang minta poto bareng :P ____
- Krisna
- Joger
Setelah puas cari oleh2 di kedua tempat tadi, lalu kami langsung meluncur ke danau Beratan, Bedugul, Tabanan, Bali. Danau ini terletak di daerah pegunungan hingga gak heran jika hawa di danau ini begitu sejuk.
- Danau Beratan Bedugul
Saat kami sedang menikmati keindahan dan kesejukan danau sambil sesekali jepret sana sini, tau2 kami dihampiri oleh dua perempuan turis korea. Salah seorang perempuan tersebut menyodorkan sehelai kain bali ke arah kami sambil tangannya kemudian membuat gerakan melingkar2i kepala kemudian menunjuk ke arah kerudung yang kami kenakan. Ooo....ternyata si Shan Cai pengen dipakein kerudung kaya' yang kami pakai. Akhirnya dengan peralatan seadanya, maksudnya tanpa bros dan peniti, sukses juga kami memakaikan kerudung menutupi rambut pacarnya si Dao Ming Si ini. Hehehe....
Ternyata disini terdapat sebuah pulau pura tengah2 danau Beratan namanya Pura Ulun Danu.
- Pura Ulun Danu
Dan, disinilah tujuan terakhir kami. Tanah Lot.
- Tanah Lot
____foto bersama semua peserta tur____
____foto bersama dua belas peserta tur khusus dari wilayah jakarta____
Puas foto bareng2, saatnya gue cari posisi buat menikmati matahari terbenam. Akhirnya gue mulai menjauh dari keramaian. Gue pergi sendiri ke lokasi yang menurut gue bagus, eemm... tapi gak sendirian juga ding! ada Iwan yang selalu ngikutin kemana pun gue pergi dan motoin segala aktifitas gue. Ah, Iwan sangat berjasa banget selama tur ini nih! karena tanpa dia, kamera gue isinya cuma gambar pemandang doang tanpa ada gue di situ. Karena gue tau, kalian pasti ingin lihat foto yang ada gue-nya kan? Iya kan??
Keesokan harinya, pagi2 sekali, kami pun harus berkemas dan menuju bandara untuk kembali pulang ke kota kami masing2.
Udah ya! Abis gue udah gak semangat nyeritainnya... karena udah kelamaan--
0 komentar:
Posting Komentar