Jumat, 28 Desember 2012
banyak anak boleh, asal...
Beberapa hari kemarin tanpa sengaja saya bertemu dengan seorang teman lama, Rara namanya. Rara dulu pernah menjadi tetangga saya saat kami mengontrak sebuah rumah kecil dekat sekolah Adel dan Aya. Rumah kami saling berhadapan. Baik Rara maupun saya, saat itu masing2 dikaruniai 2 orang puteri. Mungkin karena persamaan inilah kemudian kami pun bisa berteman akrab.
Saat saya bertemu dengan Rara siang itu, Rara ternyata sedang menunggui tokonya yang letaknya tak jauh dari kantor saya. Teman saya tersebut ternyata sedang merintis usaha penjualan busana muslim. Tapi yang bikin saya terkejut saat itu bukan usaha yang tengah dia rintis, namun pada bocah perempuan yang usianya sekitar delapan bulan dalam gendongan Rara yang sedang tersenyum manis kepada saya. Batita yang belakangan saya tau bernama Bilqis, ternyata adalah puteri ketiga Rara.
Seperti teman lama yang telah lama tidak jumpa, kami pun saling bertanya kabar. Rara bertanya sekolah Adel dan Aya dan saya pun menanyakan perkembangan Rida dan Diba, puteri pertama dan kedua Rara.
Obrolan kami pun berlanjut tentang pendidikan yang saat itu sedang di tempuh oleh masing2 puteri kami. Lalu Rara bercerita tentang niatannya untuk menyekolahkan Rida dan Diba ke pesantren pada tahun ajaran baru besok.
"Loh, kan Diba baru mau masuk SD?" tanya saya.
"Kan nanti ada Rida yang mengawasi Diba".
"Memang ada pesantren yang menerima anak usia SD?" tanya saya lagi. Karena setahu saya pesantren hanya menerima anak2 lulusan SD. Nah, kalo lulusan TK?
"Ada kok!" jawab Rara cepat.
Sebenarnya saat itu saya ingin sekali mendebat Rara. Apa Rara tega mengirim anaknya diusia sedini itu untuk menempuh pendidikan di pesantren? Diusia saat anak masih sangat butuh kasih sayang orang tuanya? Di saat anak masih suka bermanja2 dengan kita? Tapi pertanyaan2 tersebut urung saya lontarkan. Biarlah, toh pendapat orang kan berbeda2. Dan saya harus menghargai prinsip orang lain, iya kan?
Saya pun kemudian mengalihkan topik perbicaraan kepada Bilqis yang sejak bertemu saya selalu menatap saya dengan mata berbinar serta selalu melemparkan senyum dalam gendongan ibunya.
"Duh, cantik banget kamu, sayaaanngg..." ujar saya sambil menjawil pipi Bilqis. Bayi perempuan itu kemudian menggoyang2kan kakinya kesenangan dalam gendongan Rara dan senyum Bilqis semakin menggemaskan minta digigit. "tiap hari Bilqis diajak jaga toko nih, mbak?"
"Enggak. Biasanya sih ditunggui sama Rida di rumah. Tapi ini kebetulan Rida lagi ada les tambahan" Rara membetulkan gendongan Bilqis yang sedikit merosot "yah, itung2 persiapan nanti kalo Rida dan Diba sudah mondok, kan Bilqis harus aku bawa tiap hari".
"Wah! nanti Bilqis tinggal sendiri dong di rumah?" tanya saya sambil menatap Bilqis seolah bertanya pada bayi kecil itu, yang kemudian dijawab dengan ocehan2 ala bayi gitu sambil ketawa kegirangan karena mungkin dia mengerti saya panggil namanya.
"Ah, gak kok. Nantikan ada yang keempat, kelima, keenam dan seterusnya..." Rara menjawab saya tanpa diminta sembari tertawa.
"Gak kerepotan?" spontan saya nyeletuk begitu karena terus terang saya bertanya2 apa Rara kelak bisa menghandle anak2nya yang jumlahnya demikian banyak?
"Begitu besar sedikit, mereka kan nanti aku kirim ke pesantren..." jawab Rara enteng.
Saya terhenyak.
Jujur, pada awalnya saya kagum dengan niatan Rara untuk menyenangkan hati Rasulullah dengan beranak banyak.
Bukan saya gak setuju jika seseorang memutuskan memiliki banyak anak, apalagi niatannya untuk menambah generasi yang lebih baik. Tapi jika niatannya beranak banyak untuk kemudian mengirimkan anak2nya yang sudah memasuki usia SD ke pesantren sebagai peralihan tanggung jawab sudah pasti saya kurang setuju.
Makna sebuah perkawinan bukan hanya sekedar untuk memproduksi anak kan? Dimana bayi2 dilahirkan kemudian di asramakan. Bukan seperti itu kaaaan?
Janji ya, Lisa... kelak jika lo dikaruniai banyak anak, lo jangan kaya' begitu... janji yah! :)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Aku Janjiiiiiiiiii!!! aku gak bakala kayak gitu..tapii masalahnya sampek skrng blom ada tanda2 aku hamil....huhuhuhuhuhu SEMANGATTT!!
kurma muda dan rumput fatimah akan dikirim segera, insyaallah :)
Posting Komentar