I’m a mother of two kids, and I proud of it!
Sore ini saya iseng-iseng membuat catatan tentang 5 hal yang paling saya rindukan, dan tempat teratas adalah :
Saya mencoba menganalisa kembali, tentang apa yang saya rindukan. Saya amati lagi list tersebut, dan merasa yakin… ya keberadaan mereka yang saat ini paling saya rindukan.
Pertama, saya sangat bersyukur menjadi ibu. Menjadi ibu adalah hal terbaik yang terjadi pada saya dan saya tak ingin menutupinya.
Saya terus merinci syukur itu lagi.
Betapa mengantar anak-anak tidur, adalah sebuah nikmat yang ternyata telah memberi saya banyak kebahagiaan yang sanggup menghapus kesedihan, kekecewaan dan hal-hal yang tidak enak yang saya lalui seharian.
Betapa saya bersyukur setiap pagi bisa terbangun dari tidur dan menemukan anak-anak di sisi. Membuatkan mereka sarapan. Menemani mereka sarapan pagi dan melepas mereka pergi setelah mencium tangan saya.
Betapa saya bersyukur bisa berada di sisi mereka ketika mereka ada masalah. Bahkan ketika keduanya bertengkar dan mencari saya sebagai hakim.
Betapa saya bersyukur ada di dekat Adel, setiap kali dia bersedih yang ditimbulkan karena masa pubertas yang saat ini dia alami.
Betapa saya bersyukur bisa mendengar kalimat yang di ucapkan Farra : I Love you Bunda! Kalimat yang biasa diikuti gerakan tangannya menarik leher saya lembut agar mendekat kepadanya, untuk kemudian mengecup kening saya tepat ditengah-tengah.
Betapa saya bersyukur bisa membaca lembar demi lembar tulisan Adel dan Farra di diary mereka.
Betapa saya bersyukur bisa berada di sana, ketika Adel berkata : Menurut Bunda, aku sebaiknya pakai baju apa ya hari ini?
Betapa saya bersyukur bisa bermain congklak dan bekel bersama mereka, bisa mendongeng meski ditengah kantuk, bisa berjalan menggandeng keduanya di sisi kiri dan kanan saya.
Begitu banyak yang harus saya syukuri.
Sore ini sungguh membuat saya berpikir ulang tentang apa saja yang telah saya abaikan selama ini. Dua permata hati yang sering saya ‘curi’ waktunya karena kesibukan-kesibukan saya.
Semoga list yang saya buat sore ini membuat saya lebih menghargai hal-hal kecil namun ternyata telah menjadi sumber dari banyak kebahagiaan.
Hal-hal sederhana yang kini terasa mewah.
Adel dan Farra
Saya mencoba menganalisa kembali, tentang apa yang saya rindukan. Saya amati lagi list tersebut, dan merasa yakin… ya keberadaan mereka yang saat ini paling saya rindukan.
Pertama, saya sangat bersyukur menjadi ibu. Menjadi ibu adalah hal terbaik yang terjadi pada saya dan saya tak ingin menutupinya.
Saya terus merinci syukur itu lagi.
Betapa mengantar anak-anak tidur, adalah sebuah nikmat yang ternyata telah memberi saya banyak kebahagiaan yang sanggup menghapus kesedihan, kekecewaan dan hal-hal yang tidak enak yang saya lalui seharian.
Betapa saya bersyukur setiap pagi bisa terbangun dari tidur dan menemukan anak-anak di sisi. Membuatkan mereka sarapan. Menemani mereka sarapan pagi dan melepas mereka pergi setelah mencium tangan saya.
Betapa saya bersyukur bisa berada di sisi mereka ketika mereka ada masalah. Bahkan ketika keduanya bertengkar dan mencari saya sebagai hakim.
Betapa saya bersyukur ada di dekat Adel, setiap kali dia bersedih yang ditimbulkan karena masa pubertas yang saat ini dia alami.
Betapa saya bersyukur bisa mendengar kalimat yang di ucapkan Farra : I Love you Bunda! Kalimat yang biasa diikuti gerakan tangannya menarik leher saya lembut agar mendekat kepadanya, untuk kemudian mengecup kening saya tepat ditengah-tengah.
Betapa saya bersyukur bisa membaca lembar demi lembar tulisan Adel dan Farra di diary mereka.
Betapa saya bersyukur bisa berada di sana, ketika Adel berkata : Menurut Bunda, aku sebaiknya pakai baju apa ya hari ini?
Betapa saya bersyukur bisa bermain congklak dan bekel bersama mereka, bisa mendongeng meski ditengah kantuk, bisa berjalan menggandeng keduanya di sisi kiri dan kanan saya.
Begitu banyak yang harus saya syukuri.
Sore ini sungguh membuat saya berpikir ulang tentang apa saja yang telah saya abaikan selama ini. Dua permata hati yang sering saya ‘curi’ waktunya karena kesibukan-kesibukan saya.
Semoga list yang saya buat sore ini membuat saya lebih menghargai hal-hal kecil namun ternyata telah menjadi sumber dari banyak kebahagiaan.
Hal-hal sederhana yang kini terasa mewah.
Ruang tengah rumah kontrakan kami,
26 Januari 2010 17.49 WIB.
