Saya benci jatuh cinta. Karena memang tak seharusnya saya jatuh cinta lagi, apalagi disaat saya telah memiliki pendamping hidup dan dua orang anak. Saya benci merasa bahagia bertemu dengannya lagi. Saya lupa kapan persisnya, namun semuanya dimulai saat saya dan dia bertemu kembali setelah sekian belas tahun lewat situs pertemanan. Saya rasakan setelah pertemuan itu, saya kok jadi ge er, merasa diperhatikan lebih dan merasa istimewa. Hati saya senang, karena sudah lama saya tidak merasakan hal seperti ini. Merasakan debar-debar yang dulu pernah saya rasakan. Dan bisa mengaguminya seperti dulu. Seketika saya merasa kembali seperti remaja. Dan yang pasti, tiba-tiba saya merasa nyaman bersamanya dan betah berlama-lama dengannya.
Saya benci merindukannya. Dia seperti tamu yang tak diundang






